"Ini saya sedang di Polda, dipanggil Bapak Kapolda. Mengklarifikasi masalah itu (penghargaan palsu)," terang Ipda Rochmat kepada detikcom via WhatsApp, Kamis (18/10/2018).
Diungkapkan Ipda Rochmat, ia mendapat pemanggilan oleh Kapolda Jatim melalui telpon seluler. Kabar pemanggilan ini juga baru didapatnya semalam. Ia pun langsung berangkat dari Madiun pada pukul 02.00 WIB.
"Saya dihubungi mendadak semalam, dini hari tadi berangkat. Ini masih nunggu antre menghadap Bapak Kapolda," ujarnya.
Ipda Rochmat menambahkan, dari pihak UNICEF rencananya juga akan datang ke kediamannya di Dusun Jati, Desa Klagenserut, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun.
Kedatangan itu untuk membicarakan apresiasi yang rencananya tetap akan diberikan kepada Ipda Rochmat kendati sempat tersangkut dalam isu pemberian penghargaan palsu.
Ipda Rochmat saat ini menjadi orang tua asuh bagi puluhan anak yang duduk di bangku sekolah hingga perkuliahan. Saat ini tercatat sudah 59 anak asuhnya yang dibesarkan dan masih ada 20 anak asuh yang tinggal di rumahnya.
Upayanya pun mendapatkan apresiasi dari salah satu badan di bawah Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), namun ternyata penghargaan itu palsu. Penghargaan palsu itu sendiri diberikan pada Senin (15/10) silam. (iwd/iwd)