Dan kali ini sepak bola api ini digelar dalam Lailatul Qiro'ah parade hadrah ishari NU dalam rangka peringatan Hari Santri tahun 2018. Anggota polisi yang baru pertama kali mengikuti permainan ini mengaku sangat senang. Meski bulu kaki mereka kebanyakan rontok.
"Hahaha...asyik. Baru pertama ini. Awalnya tegang tapi lama-lama asyik juga. Tapi ya gitu deh... bulu kaki rontok semua," kata Kasatlantas Polres Blitar AKP Muh Amirul Hakim saat ditemui di Mapolres Blitar, Kamis (18/10/2018).
Polres Blitar memang memberikan dukungan penuh dalam peringatan Hari Santri tahun ini. Kehadiran kepolisian di tengah masyarakat khususnya warga NU bukan hal yang baru, karena sesuai sejarah ada kedekatan.
Dalam permainan semalam, tim banser bisa mengalahkan tim Polres Blitar dengan skor 2-1. Kapolres Blitar AKBP Anissullah M Ridha berhasil membobol gawang banser lewat tendangan mautnya.
"Ini pengalaman pertama. Asik sekali permainannya. Saya kira dulu pakai magic atau tipuan. Ternyata tidak. Hanya dengan keyakinan dan dibantu minyak kelapa yang dioles di seluruh bagian kaki. Alhamdulillah, saya buat gol 1," ujar kapolres tersenyum bangga.
Menurut Kapolres Blitar, ini permainan budaya tradisi santri yang bagus. Bisa d jual sebagai atraksi wisata. Tidak berbahaya dan bisa dilakukan siapa saja.
"Saya pengennya, tahun depan sepak bola api dilaksanakan di lapangan Mapolres Blitar saja. Biar makin banyak masyarakat yang bisa melihat serunya permainan kita," imbuhnya.
Selain permainan sepak bola api, nanti malam juga akan digelar wayang santri. Pada kesempatan peringatan Hari Santri tahun ini, Polres Blitar menyampaikan rasa bangga dan apresiasi terhadap warga NU.
"Kami mengucapkan selamat Hari Santri. Semoga santri dan mantan santri bisa merasakan semangat kemajemukan dan persatuan untuk pembangunan dan harkamtibmas bersama Polri," pungkasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini