Sebelumnya ia sempat menjalani perawatan intensif di RSUD Tongas, Kota Probolinggo karena sejumlah luka di tubuhnya pascatertimpa banner milik dr Mufti tersebut.
"Keponakan saya keluar dari ruang Anggrek, kelas 2B tadi siang pak," ujar Zulkifli Mahfud, paman korban, saat dihubungi detikcom.
Zulkifli mengatakan, korban telah pulang dari RSUD Tongas sekitar pukul 11.00 WIB didampingi pihak keluarga menuju rumahnya di Desa Tambakrejo, Kecamatan Tongas. Kondisi Rizki sendiri disebut sudah membaik meski masih sulit berjalan.
"Kalau memar di wajah itu karena Rizki jatuhnya tengkurap pak, setelah digulung banner," tukasnya.
Sepulangnya dari rumah sakit, Zulkifli juga memastikan bahwa pihak keluarga telah mencabut laporan polisi atas insiden yang menimpa keponakannya.
Keputusan itu diambil karena pemilik banner raksasa, yaitu dr Mufti menunjukkan iktikad baik dengan menjenguk korban di rumah sakit dan berjanji menanggung semua biaya perawatan korban.
"Saya harap melalui kejadian ini, pihak-pihak terkait lebih berhati-hati lagi dalam pemasangan banner baik ukuran kecil maupun besar. Tak hanya banner terkait pencalegan, tapi juga banner lainnya," pintanya.
Sebelumnya, dr Mufti datang menjenguk Rizki di RSUD Tongas pada hari Selasa (16/10) sekitar pukul 19.15 WIB atau pascakejadian. Ia juga berjanji akan menanggung biaya perawatan korban selama di rumah sakit. (lll/lll)











































