.webp)
"Sebanyak 3 ribu mangrove di tanam di sepanjang pantai Berigeen ini. Sementara yang 7 ribu ditanam di 5 titik pantai Situbondo, mulai di Kecamatan Banyuglugur, Bungatan, Kendit, Kapongan, dan Kecamatan Banyuputih," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLJ) Situbondo, Holil, di lokasi kegiatan, Minggu (14/10/2018).
Kegiatan penanaman ribuan bibit mangrove di Pantai Berigeen dihadiri langsung Pengasuh Ponpes Walisongo Situbondo, KHR Moh Kholil As'ad. Selain itu, ikut hadir Bupati Situbondo H Dadang Wigiarto, dan anggota Forkopimda yang lain, serta sejumlah tokoh agama dan masyarakat Situbondo. Bahkan, Kiai Kholil mengawali penanaman mangrove, diikuti Forkopimda, lalu ribuan santri.
Sesuai tema Hari Santri Nasional 2018 yakni 'Dedikasi Santri Untuk Negeri', para santri di Situbondo sengaja mengawali dengan penanaman pohon mangrove. Di antaranya sebagai pesan agar semua komponen masyarakat memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi lingkungan, menjaga kelestarian lingkungan, dan tidak merusak alam.
"Penanaman mangrove ini sangat tepat, karena merupakan bentuk mitigasi bencana. Sebab bisa menjadi salah satu upaya pelindung alami dari abrasi dan gelombang, sekaligus sebagai habitat hewan dan tumbuhan laut," tandas Kapolres Situbondo, AKBP Awan Hariono, di sela kegiatan.
Kepala DLH Situbondo, Holil menambahkan, Situbondo memiliki garis pantai hingga150 KM yang terbentang dari Kecamatan Banyuglugur hingga Kecamatan Banyuputih. Dari panjang pantai tersebut, terdapat sekitar 125 hektar tanaman mangrove. Karena itu, ke depan pihaknya akan terus menggalakkan penanaman mangrove. Di antaranya untuk mencegah erosi dan abrasi pantai. Sehingga manfaat pantai akan dirasakan oleh masyarakat.
"Pelestarian mangrove ini juga akan berdampak kepada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Situbondo," tutur Holil.
Saksikan juga video 'Berharap Pada Santri, Sang Penjaga Persatuan':
(bdh/bdh)
