Pengakuan Miris dan Mengejutkan Otak di Balik Pesta Tukar Pasangan

Pengakuan Miris dan Mengejutkan Otak di Balik Pesta Tukar Pasangan

Imam Wahyudiyanta - detikNews
Kamis, 11 Okt 2018 09:05 WIB
Foto: Hilda Meilisa Rinanda
Surabaya - Setelah diamankan, Eko yang merupakan otak di balik kasus pesta swinger atau tukar pasangan merasa depresi. Dari mulutnya lantas terlontar pengakuan-pengakuan yang mengejutkan di balik praktik menyimpang seksual yang telah dilakukannya, yang juga melibatkan istrinya.

Saat ditemui detikcom, wajah Eko nampak muram, berkali-kali dia mengusap wajahnya dengan kedua tangan. Memang, tak terlihat air mata dari pelupuk matanya. Namun, pandangan matanya yang kosong dan sayu memperlihatkan kesedihan yang luar biasa.

"Maaf saja saya depresi, saya pingin tobat, tobatnya pasti berlipat-lipat," kata Eko lirih di ruangan penyidik Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Rabu (10/10/2018).

Eko tak banyak mejawab pertanyaan. Namun pria 31 tahun itu sempat mengatakan bahwa swinger ini tidak hanya sekali dua kali dilakukannya. Eko mengaku lebih dari dua tahun menawarkan jasa swinger melalui twitter.

"Kurang lebih 5 kali, eh kurang lebih 7. Informasi dari saya sudah saya kasih ke penyidik semua," kata Eko.


Foto: Hilda Meilisa Rinanda
Pengakuan Eko diutarakan oleh Kasubdit Renata Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Festo Ari Permana. Festo mengatakan Eko sempat mengaku melakukan swinger 7 kali. Namun pihaknya yakin perilaku Eko sudah lebih dari ini karena dilakukan sejak 2016.

"Kenal twitter tentang swinger sejak 2015, tapi praktiknya sejak 2016. Kalau pengakuannya sama kita ada 7 kali, saya yakin lebih karena di akunnya ada sejumlah lokasi seperti di Malang, Blitar, Gresik, dan beberapa tempat di Jatim," kata Festo.

Festo menambahkan Eko tak hanya melakukan swinger dengan pasangan lain. Namun juga melakukan praktik penyimpangan seksual lainnya seperti berhubungan badan bertiga (threesome) dan berempat (foursome). Selama melakukan hal tersebut, Eko juga mengaku istrinya juga dilibatkan. Dalam praktik itu, tak ada perempuan lain. Hanya istrinya yang menjadi perempuan dengan dua hingga tiga laki-laki.

Kebanyakan laki-laki yang diajak Eko melakukan penyimpangan seksual tersebut adalah orang yang sama, yang pernah ikut swinger bersama istrinya. Bagi Eko, orang-orang tersebut sudah memenuhi syarat usia dan memiliki buku nikah.

"Jadi dia bisa threesome, atau foursome satu cewek 3 laki, atau swinger tukar-tukar pasangan," lanjut Festo.


Barang buktiBarang bukti (Foto: Hilda Meilisa Rinanda)

Dalam praktik tersebut, Eko selalu mengajak istrinya. Namun Eko mengaku bahwa ia tak pernah memaksa istrinya untuk melakukan hubungan badan dengan bertukar pasangan. Eko mengatakan dia dan istrinya sama-sama memiliki keinginan ini.

Awalnya Eko menawari istrinya untuk diajak swinger dengan pasangan lain. DW, istri Eko pun menyetujui hal ini. Lewat twitter, akhirnya Eko sempat menawarkan fantasinya dengan pengguna lain.

"Awalnya dia mencoba menawarkan pada istrinya, pada saat dia berhubungan badan, dia ingin berfantasi, dia ngomong pingin dilihat orang lain, akhirnya istrinya mau dan mengiyakan," jelas Festo.

Karena ingin merasakan sensasi berhubungan badan dengan dilihat orang lain, hingga berganti pasangan dengan suami atau istri orang, Eko segera mewujudkan keinginannya. Dia pun bertemu pasutri asal Gresik.

Namun, tak langsung melakukan swinger. Kedua pasutri ini melakukan proses penjajakan dulu agar saling mengenal. Momen ini dilakukan dengan saling bertemu, mengobrol, hingga kedua pasangan terasa cocok.


Foto: Hilda Meilisa Rinanda

"Akhirnya sepakat dengan istrinya, dia aktif di akun twitter itu. Kenal sama orang Gresik. Yang bersangkutan menjajaki dulu, ketemu dulu, ngobrol, dia dan istrinya cocok. Ya dilakukan. Antar pasutri cocok dua pasang," papar Festo.

Festo mengatakan jika istri Eko tak ingin dengan pasutri tersebut, Eko juga tak akan memaksa. Tak hanya mengajak ketemu agar kedua pasangan cocok, Festo menambahkan Eko juga meminta pasutri lainnya mengirim foto wajah dan alat vital.

"Tidak ada paksaan, kalau istrinya tidak mau ya tidak akan. Bisanya diminta kirim foto dan foto alat vital. Setelah cocok, dilaksanakan hal tersebut," kata Festo.

Sementara saat ditanya, Eko mengatakan dia dan istrinya sama-sama memiliki keinginan seksual yang besar. Keduanya juga ingin merasakan sensasi lain dalam sebuah hubungan. "Cuma pingin sensasi aja," ujar Eko.

Namun, Eko menegaskan jika dirinya selalu jujur dan apa adanya di depan istrinya. Dia mengatakan hubungan dengan istri orang hanya sebatas di ranjang, tidak sampai selingkuh atau dalam hubungan yang serius.


Barang buktiBarang bukti (Foto: Hilda Meilisa Rinanda)

"Endak menjalin hubungan juga sama pasangan yang lain. Jujur, ndak ada yang ditutupi kalau sama istri," kata Festo.

Untuk pemeriksaan selanjutnya, Festo menambahkan pihaknya bekerjasama dengan psikiater untuk menguji kejiwaan Eko. Tak hanya itu, kata Festo, psikiater ini juga akan menguji kejiwaan istri Eko, dan empat pelaku lainnya.

"Ini sudah kami kirimkan surat, kayak dulu. Biasanya psikiater yang akan mengatur jadwalnya terhadap enam pelaku itu. Apakah latar belakangnya sama nanti kami periksa," tandas Festo.

Tiga pasutri digerebek polisi saat menggelar pesta swinger atau tukar pasangan di sebuah hotel di Surabaya. Enam orang tersebut langsung digelandang ke kantor polisi. Eko adalah otak dari hubungan penyimpangan seksual ini.

Foto: Hilda Meilisa Rinanda

Bahkan dalam pesta swinger itu, Eko mengajak istrinya yang sedang hamil 8 bulan. Hanya Eko yang ditetapkan sebagai tersangka karena dia yang mengkoordinir acara tersebut.

Untuk barang bukti, polisi mengamankan sembilan pakaian dalam, uang tunai Rp 750 ribu, enam lembar buku nikah asli, satu lembar tagihan hotel, dua buah alat kontrasepsi, dan empat telepon genggam.

Polisi menjerat Eko dengan pasal 296 KUHP dan atau pasal 506 KUHP, tentang tindak pidana memudahkan perbuatan cabul dan atau mengambil keuntungan dari pelacuran perempuan dengan ancaman hukuman pidana empat tahun penjara. (iwd/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.