"Kami semua patut bersyukur dan belajar dari rangkaian Pilkada Kota Madiun tahun 2018 yang dapat berjalan aman dan lancar. Semua berkat dukungan para pesilat untuk membantu menciptakan suasana itu. Dan tidak ada salahnya kami ingin merangkul lagi mereka (pesilat) untuk mendukung pemilu yang damai," ujar Kapolres Madiun AKBP Nasrun Pasaribu kepada wartawan di salah satu rumah makan Jalan Kalimantan Kota Madiun Rabu (10/10/2018) sore.
Dilibatkannya kembali pesilat dalam mewujudkan Pemilu yang damai, kata Nasrun, untuk mengajak mereka (pesilat) untuk cerdas dalam menyikapi informasi di media sosial. Para pesilat, lanjut Nasrun, akan terlibat memerangi berita bohong (hoas), sehingga dapat menciptakan situasi Kota Madiun bebas Hoaks, isu sara, provokatif dan ujaran kebencian menjelang Pemilu 2019.
"Kami ingin menciptakan situasi pemilu yang damai, kami ingin pesilat bisa cerdas dalam menyikapi informasi di medsos. Sehingga kita dapat menciptakan situasi Kota Madiun bebas Hoaks, isu sara, provokatif dan ujaran kebencian menjelang Pemilu dan Pilpres," tutur Nasrun.
Nasrun mengatakan Deklarasi Damai Pemilu Tahun 2019 antara polisi dan pesilat ini, karena kota Madiun yang di juluki kampung pesilat. Dikhawatirkan dan dimungkinkan rawan dimanfaatkan dalam pemenangan kontestasi Pemilu tahun 2019.
"Sehingga sebelum hal ini terjadi kami kumpulkan para pimpinan pesilat untuk mengarahkan anggotanya menciptakan suasana damai menjelang Pemilu. Dalam tahapan pemilu tahun 2019 mari kita jaga situasi dengan silaturahmi, Kerjasama Tiga Pilar serta stakeholder untuk menciptakan situasi damai," pungkas Nasrun.
Hadir dalam acara Deklarasi Damai Pemilu Tahun 2019 Polresta Madiun yakni semua pimpinan perguruan silat se Kota Madiun. Ada 11 perguruan silat di Madiun yakni Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), Persaudaraan Setia Hati Winongo (PSHW), Persaudaraan Setia Hati Tuhu Tekad, IKS Kera Sakti, Ki Ageng Pandan Alas, Tapak Suci, Pro Patria, Persinas ASAD, Merpati Putih, Pagar Nusa, dan Cempaka Putih.
Diketahui dari 11 nama perguruan silat itu ada dua perguruan terbesar di Madiun yakni Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), dan Persaudaraan Setia Hati Winongo (PSHW). Kedua perguruan memiliki jutaan pengikut baik di dalam maupun luar negeri.
Saksikan juga video 'Forum Marbot Masjid: Kasus Ratna Sarumpaet Semoga Jadi yang Terakhir':
(iwd/iwd)











































