Peristiwa tersebut mengakibatkan dua orang meninggal dan 12 penumpang terluka. Sebelumnya 10 hari yang lalu kecelakaan juga menimpa bus rombongan pelajar SMK PGRI 1 Karanganyar yang nyemplung kurang. Peristiwa tersebut juga mengakibatkan dua orang meninggal dan puluhan terluka. Seberapa banyank angka kasus kecelakaan di jalur Sarangan-Cemoro Sewu?
"Kalau mulai januari sampai saat ini sembilan bulan lebih sudah ada 15 kasus kecelakaan di jalur mulai telaga Ngerong hingga Cemoro Sewu. Jalur ini memang rawan terjadi kecelakaan kalau pengemudi kurang menguasai medan yang banyak tanjakan dan tikungan tajam," jelas Kasat Lantas Polres Magetan AKP Himmawan Setiawan kepada detikcom di kantornya, Senin (8/10/2018).
Dari 15 kasus kecelakaan tersebut, kata Himmawan, paling menonjol dua kejadian yakni rombongan bus SMK PGRI 1 Karanganyar dan bus rombongan peziarah umat hindu asal Surabaya. Dari 15 kasus kecelakaan tersebut lanjut Himmawan jumlah korban meninggal mrncapai 12 orang dan 49 orang luka-luka.
"Kasus menonjol selama tahun ini di jalur mulai telaga Ngerong hingga Cenoro Sewu yakni bus masuk jurang rombongsn SMK PGRI 1 Karanganyar dan bus rombongan peziarah umat hindu yang baru terjadi semalam dunana dua meninggal dan 12 terluka. Lainnya kecelakaan mobil kecil dan motor," katanya.
Dikatakan Himmawan kecelakaan tersebut terjadi rata-rata disebabkan faktor pengemudi yang tidak menguasai medan. Kondisi medan yang banyak tanjakan dan tikungan tajam membuat pengendara harus benar-benar mahir.
"Saya imbau untuk pengendara yang akan melintas di jalur Sarangan-Cemoro Sewu harap menguasai medan dan cek kondisi kendaraan, mulai terkecil sekalipun. Rem dan kondisi mesin layak apa tidak untuk di tanjakan," ujarnya.
Himmawan mengatakan untuk mengurangi tingginya angka kecelakaan di jalur tersebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemprov Jatim untuk memasang beberapa fasilitas rambu jalan serta pembatas jalan. Saat ini pihak Pemprov Jatim telah menyetujui dan menunggu realialisasi pemasangan rambu dan pagar pembatas jalan.
"Kami sudah koordinasi dengan dinas terkait, baik Pemkab Magetan dan Provinsi Jatim dan harus ada batas jalan di setiap pinggir jurang, utamanya yang rawan laka seperti di jalur Sarangan-Cemoro Sewu. Semua tinggal realalisasi," tuturnya.
Pihaknya juga meminta agar pengusaha jasa bus untuk menyiapkan pengemudi yang benar-benar bisa menguasai medan bila harus melintas di jalur Kabupaten Magetan yang memang ditemui banyak tanjakan curam dan tikungan tajam. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini