Petani yang Tenggelam di Sungai Konto Ditemukan Tewas

Petani yang Tenggelam di Sungai Konto Ditemukan Tewas

Enggran Eko Budianto - detikNews
Sabtu, 06 Okt 2018 14:41 WIB
Foto: Enggran Eko Budianto
Jombang - Upaya pencarian terhadap Suharto yang tenggelam di Sungai Konto, Jombang, akhirnya membuahkan hasil. Namun, petani berusia 60 tahun itu ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.

Pencarian terhadap Suharto difokuskan di tempat korban tenggelam. Yakni di Sungai Konto Dusun/Desa Gondek, Kecamatan Mojowarno. Tim SAR gabungan polisi, para relawan, BPBD Jombang dan TNI mencari korban menggunakan 2 perahu karet.

Tim SAR menduga tubuh Suharto tenggelam di dasar Sungai Konto. Sungai dengan lebar sekitar 10 meter ini ternyata cukup dalam.

"Kebetulan TKP korban tenggelam saat mengambil air, terdapat kedung yang dalamnya 10 meter lebih," kata Kapolsek Mojowarno AKP Willono kepada wartawan di lokasi kejadian, Sabtu (6/10/2018).

Salah satu perahu karet digunakan tim SAR untuk membuat gelombang di titik tenggelamnya korban. Gelombang itu dibuat agar tubuh korban yang tenggelam bisa mengapung.

Setelah hampir satu jam, tubuh Suharto akhirnya muncul ke permukaan Sungai Konto. Tim pun menarik korban yang sudah tak bernyawa itu ke tepi sungai.

"Alhamdulillah pukul 11.30 WIB korban bisa ditemukan," terang Willono.

Saat ini jenazah Suharto telah dibawa ke rumah duka. Willono menambahkan, korban diduga terpeleset saat mengambil air dari tepi Sungai Konto.

"Karena posisinya tanah pinggir kali itu terlalu miring," tandasnya.

Sejak sekitar pukul 05.00 WIB, Suharto dan adiknya Bambang Suyitno mengairi sawah menggunakan mesin pompa air. Jarak sawah korban dengan Sungai Konto sekitar 25 meter.

Saat kejadian, Suharto mengambil air untuk memancing mesin pompa agar bisa menyala sekaligus menyemburkan air tanah. Nahas, saat korban mengambil air untuk ke tiga kalinya, dia terjungkal ke sungai hingga tenggelam.

Kejadian tenggelamnya korban baru dilaporkan ke Polsek Mojowarno sekitar pukul 08.15 WIB. Itu setelah upaya pencarian oleh warga tak membuahkan hasil. (fat/fat)
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.