Pengalaman menghadapi bencana alam ini salah satunya dikisahkan Nasikin (42), korban selamat gempa dan tsunami di Palu asal Desa Kedungdowo Kecamatan Ploso, Jombang. Bersama istri dan anaknya, Winarti (32) dan Muhammad Ali Rohman (7), dia mengaku sudah 25 tahun berjualan bakso di Pantai Talise.
"Pertama terjadi guncangan, kemudian mati lampu. Saya lihat dari warung saya, ombak hitam sangat tinggi sekali, saya lari bersama anak dan istri saya," kata Nasikin sembari menceritakan jarak warung milinya dengan bibir pantai hanya sekitar 15 meter, Jumat (5/10/2018).
Bersama anak dan istrinya, Nasikin mengaku berlari ke gedung tinggi untuk menghindari terjangan tsunami. Namun, guncangan gempa yang kembali terjadi membuatnya kembali lari menuju kantor Wali Kota Palu yang berada di tempat lebih tinggi.
"Alhamdulillah saya sekeluarga selamat. Teman-teman saya banyak yang belum ketemu. Paman saya bersama anak dan istrinya berjumlah 4 orang sampai sekarang belum ketemu, entah di mana," ujarnya.
Tak hanya selamat dari bencana, Nasikin sekeluarga kini bisa kembali ke kampung halamannya. Dia mengaku baru tiba di Jombang, Rabu (3/10) malam.
Itu pun berkat bantuan sopir truk logistik yang memberinya tumpangan sampai Makassar. Dari Makassar, dia bersama anak dan istrinya naik pesawat ke Surabaya setelah dibantu kerabat.
"Saya sudah trauma, tidak akan kembali lagi ke sana," cetusnya.
Pengalaman serupa juga dialami Suyitno (48), korban selamat gempa dan tsunami Palu asal Desa Kedungdowo Kecamatan Ploso. Saat tsunami menerjang Palu, dia lari menyelamatkan diri.
Suyitno mengaku sempat terpisah dengan anak dan istrinya. Saat gempa dan tsunami terjadi, dia sedang berjualan bakso di dekat RSUD Undata, Palu.
"Kami mengungsi di kantor wali kota. Hari pertama terpisah dengan anak dan istri. Baru hari ke dua pagi ketemu keluarga," terangnya.
Suyitno sampai di Jombang bersama istri, 2 anak dan 1 menantu pada Rabu (3/10) malam. Dia mengaku masih trauma atas bencana tersebut. Terlebih lagi 12 orang kerabatnya sampai saat ini belum ditemukan.
"Saya masih trauma. Kalau sudah stabil, kami akan kembali ke sana," tandasnya. (fat/fat)