"Program ini kaminamakan Jumat Berkah," kata Muhammad Anshary (38), pemilik usaha kepada detikcom, Jumat (7/10/2018) siang.
Sebenarnya, lanjut pria asli NTB tersebut, inovasi yang digagasnya termasuk instan. Artinya, ide tersebut muncul begitu saja. Motivasinya semata ingin dapat keberkahan.
Sebab, semua pendapatan tiap Jumat dikumpulkan untuk disumbangkan kepada yang membutuhkan. Seperti untuk pembangunan masjid maupun panti asuhan.
"100 persen pendapatan dari potong rambut tiap hari Jumat akan kita sumbangkan," terang Aan, sebutan Anshary, untuk program yang sudah berjalan hampir setengah tahun ini.
Teknisnya, dana yang diperoleh akan dikumpulkan dulu. Jika jumlahnya sudah pantas, barulah didistribusikan. Hanya saja, beberapa kali dirinya mendapat permintaan mendadak dari warga. Dalam kasus seperti itu, dana akan langsung dibagikan.
Selama hampir 2 tahun membuka usaha, Aan bersyukur rezekinya cukup lancar. Tiap hari tak kurang dari 20 hingga 30 orang datang ke barbershop miliknya. Kios itu buka sejak pukul 09.00 WIB dan tutup pukul 22.00 WIB.
"Salah satu tujuan kami agar kustomer yang datang selain pangkas rambut dan tampil rapi, juga bisa beramal dan berbagi dengan sesama," paparnya.
Sugeng, seorang pengunjung mengaku senang pangkas rambut di tempat yang baru dikenalnya. Pria asal Ngawi itu pun akhirnya rutin datang saat rambutnya mulai dirasakan panjang dan kurang nyaman. Dia pun mengaku mendengar program Jumat Berkah dari teman-temannya.
"Alhamdulillah, ketemu tempat (barbershop) yang cocok. Sekaligus bisa ikut berbagi semampunya," ucap Sugeng. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini