Mereka diajak keliling angkasa Banyuwangi saat Joy Flight bersama dengan Balai Pendidikan dan Pelatihan (BP2) Penerbang Banyuwangi.
Mereka adalah para calon pimpinan di bawah naungan Kementerian Perhubungan. Baik dari Laut, Darat dan Udara. Selama 3 hari, mulai Selasa hingga Kamis (2-4 Oktober) mereka berkeliling Banyuwangi, belajar inovasi dan pelayanan publik.
Satu per satu peserta diklat mengikuti Joy Flight dengan menggunakan pesawat latih Cessna 172 SP. Mereka berkeliling di angkasa Banyuwangi menikmati pemandangan gunung dan laut. Sebagian lagi, mereka juga mencoba simulator pesawat Redbird dan Alsim. Usai mencoba semua fasilitas pendidikan tersebut, mereka mendapatkan wings kehormatan sekolah yang berada di ujung Timur Pulau Jawa ini.
"Banyuwangi tak hanya dikenal dengan inovasinya. Tapi juga keindahan alam yang sangat indah dari udara. Kami sangat menikmati," ujar Suyadi, salah satu peserta benchmarking di Banyuwangi kepada detikcom, Kamis (4/10/2018).
Sementara Ryeska Fajar Kusuma, yang juga menjadi salah satu peserta benchmarking mengatakan, dirinya tahu banyak perjuangan BP2 Penerbang Banyuwangi untuk menjadi sekolah pilot profesional. Dirinya mengaku bangga, perubahan cepat yang dilakukan Pilot School Banyuwangi ini.
"Sekolah ini sangat cepat berkembang. Selangkah lagi menjadi Akademi. Figur pemimpin yang profesional dan kolaboratif yang membuat sekolah ini menjadi bagus seperti ini," ujarnya.
Sedangkan untuk benchmarking di Banyuwangi, menurutnya, pemilihan lokasi sangat tepat. Pihaknya mendapatkan masukan dan ide baru, bagaimana inovasi dibuat untuk kemaslahatan masyarakat.
"Kita datangi Kantor Bupati dan Desa Ketapang Kalipuro. Ada beberapa program disana. Salah satunya Smart Kampung. Ini inovasi yang baik oleh pemerintah Kabupaten yang nanti akan kita adopsi. Selain itu, kearifan lokal Banyuwangi yang menarik. Tidak salah jika Banyuwangi menjadi destinasi wisata dan belajar inovasi," tambahnya.
Sementara Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas mengatakan, pemkab sangat membuka diri bagi siapa pun yang ingin belajar.
"Kami menyediakan sebagai laboratorium untuk belajar berbagai hal. Kami juga ingin saling berbagi program inovatif yang dilakukan daerah lain. Karena itu kami mempersilahkan siapa pun bisa belajar disini," ujar Anas.
"Tentu kita saling menimba ilmu dan pengalaman. Kami sangat senang jika para pegawai Kemenhub juga berkenan memberi suntikan inspirasi ke Banyuwangi," ujarnya.
Anas menjelaskan, inovasi telah menjadi ruh bagi pembangunan daerah untuk meningkatkan kesejahteraan sosial-ekonomi warga.
Tonton juga 'Penumpang di Bandara Banyuwangi Tembus 1.000 Orang':
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini