"Jenazah korban dikenali dari ciri-ciri baju yang terakhir dikenakan, yakni kaos timnas paralayang saat Asian Games kemarin," ujar Ketua Paralayang Jawa Timur, Arif Eko Wahyudi kepada detikcom, Kamis (4/10/2018).
Jenazah Serda Fahmi sendiri baru ditemukan sekitar pukul 15.30 WIT di bawah reruntuhan Hotel Roa-Roa, tempatnya menginap bersama atlet paralayang lainnya.
Kaos itu, lanjut Arif, diperoleh Serda Fahmi dari pemberian Reza Cristanto Kambey yang kini juga belum ditemukan keberadaannya.
"Kaos itu (timnas) pemberian dari Reza. Fahmi tidak ikut dalam kontingen Timnas paralayang di Asian Games kemarin," tambahnya.
Kaos ini juga dikenakan Serda Fahmi di pagi sebelum kejadian gempa-tsunami melanda. Saat itu pria yang baru masuk TNI pada tahun 2014 ini mengunggah fotonya tengah menikmati kopi di pagi hari.
Arif juga mengungkapkan, saat terjadi gempa, Serda Fahmi dikabarkan telah berusaha menyelamatkan diri menuju tangga darurat.
"Korban sedang tidak berada di dalam kamar saat gempa terjadi melainkan sudah berusaha menyelamatkan diri menuju tangga darurat," beber Arif.
Dari pantauan detikcom, sejumlah kerabat mulai berdatangan ke rumah orang tua Fahmi di komplek Perum Kertanegara, Singosari, Kabupaten Malang sejak sore. Tenda biru sudah terpasang sejak kabar hilangnya Fahmi pasca gempa melanda Palu.
Namun belum ada perwakilan dari keluarga yang bisa dimintai keterangan.
"Mohon maaf ya, kalau mau menemui orang tuanya, jangan dulu. Mohon maaf sebelumnya," ujar seorang pria paruh baya.
Tonton juga 'Jumlah Korban Gempa-Tsunami Sulteng Jadi 1.424 Orang':
(lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini