Disambut pengasuh Ponpes KH Sholeh Bahruddin dan Kapolres Pasuruan AKBP Raydian Kokrosono, wakapolda masuk ke kediaman Kiai Sholeh dan melakukan pertemuan selama 30 menit.
"Saya mewakili Bapak Kapolda Jatim bersilaturahmi ke Bapak Kyai Sholeh. Terus juga dengan maksud memohon doa karena doa para kyai, doa ulama, para masayih dan orang-orang tua diijabahi oleh Allah. Semoga wilayah hukum Polda Jawa Timur kondusif, dijauhkan dari bala dan mara bahaya," kata Iqbal didampingi Kyai Sholeh usai pertemuan, Rabu (3/10/2018).
Menurut wakapolda, menjelang pemilu 2019 akan terjadi polarisasi di masyarakat. Karena itu polisi akan bersinergi dengan semua stakeholder terutama ulama untuk mencegah gangguan keamanan.
"Makanya kami mengharap dengan doa para kiai dan peran serta ulama semoga tak terjadi gangguan keamanan. Para ulama memiliki peran penting untuk memberikan pendidikan pada masyarakat," tandasnya.
Sementara Kiai Sholeh mengungkapkan sinergi pemerintah, aparat keamanan dan para tokoh masyarakat serta ulama mutlak dibutuhkan demi persatuan umat.
"Ini adalah pertemuan sultan dengan sunan, sultan struktural dan sunan kuktural, yang penting sama-sama Wali Songo," kata Kiai Sholeh merumpamakan obrolannya disambut tawa hangat orang-orang yang hadir.
Salah satu kiai khatismatik di Pasuruan ini mengungkapkan, semua pihak harus bersatu dengan bangsa dan negara. "Insya Allah semua kondusif, demi bangsa dan negara," pungkasnya.
Setelah pertemuan tersebut, Wakapolda dan Kyai Sholeh kemudian mengahdiri pertemuan dengan santri pesantren dan mahasiswa Universitas Yudharta. Keduanya menyampaikan pesan-pesan agar para santri dan mahasiswa berperan aktif menjaga keamanan dan persatuan. Terutama melawan hoaks bersama-sama.
Tonton juga 'Zaman Now, Money Politic Tak Lagi Ampuh':
(fat/fat)











































