"Seneng jadi berkeringat. Badan jadi tambah sehat. Walaupun hanya mampu menggerakkan tangan, tapi ikut senang bisa senam bersama," tutur penyandang cacat kaki di atas kursi rodanya, Muchlas, Sabtu (29/9/2018).
Di sisi timur, dengan baju olah raga berwarna merah menyala, Sri Rahayu terus bergerak mengikuti irama lagu. Ditopang kayu penyangga kaki kirinya, perempuan berhijab ini terus tertawa.
"Ya semampunya geraknya. Bisanya cuma kaki kanan, ya ini saja yang digerakkan," ujarnya.
![]() |
Sri mengaku, ia bersama teman-teman kalangan disabilitas Kabupaten Blitar memang kerap berolahraga bersama. Kebersamaan inilah yang saling menguatkan mereka satu sama lain.
Usai senam bersama, beberapa pertandingan antara kaum difabel melawan anggota kepolisian juga digelar seperti lomba sepak bola bagi penyandang tuna rungu, badminton dan tenis meja.
![]() |
Uniknya, polisi pun ditantang menyesuaikan kondisi lawan mainnya. Seperti yang dilakukan Kasatlantas Polres Blitar AKP Muh Amirul Hakim saat melawan difabel bertanding tenis meja. Karena lawannya berkursi roda, Amirul pun juga bertanding sambil duduk di atas kursi roda.
"Banyak atlet disabilitas yang menyumbang prestasi. Tentunya kami juga sangat mendukung. Polisi juga tak ingin hanya menonton isu politik, tapi olahragapun bisa kita kembangkan bersama," kata Wakapolres Blitar Kompol Andi Yudha Pranata Shiboro.
Simak Juga 'Catat! Besok Ada Pawai Obor Asian Para Games di Jakarta':
(lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini