"Kita kebetulan tahun ini sudah tanda tangan kontrak pembuatan kereta LRT untuk Jabodebek (Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi). Tehnologi ini memang baru, kalau Palembang masih menggunakan masinis tapi kalau LRT Jabodebek kita kembangkan driverless (tampa masinis)," Kata Manajer Humas dan Protokoler Exiandri Bambang Primadani, kepada detikcom, Rabu (26/9/2018).
Kereta RLT untuk Jabodebe, kata Exiandri, saat ini baru tahap pengadaan material. Jumlah kereta tanpa masinis itu, lanjut Doni sapaan akrab Exiandri, sesuai pesanan PT KAI yakni 31 rangkaian.
"Untuk pesanan Jabodebek ini ada 31 transit dan tiap satu transitnya dengan fasilitas interior kurang lebih sama dengan LRT Palembang. Konfigurasi tempat duduk ada fasilitas untuk anak difabel," katanya.
Dikatakan Doni untuk kereta tanpa masinis ini, nantinya dilengkapi dengan publik adreas yang berfungsi untuk mengetahui posisi kereta api sampai dimana. Setiap stasiun akan termonitor keberadaan kereta sampai dimana.
Sarana lain kereta LRT Jabodebek juga dilengkapi CCTV dan AC. Sementara proyek LRT Jabodebek akan dimulai awal tahun 2019. Namun jika material sudah tiba november 2018, maka akan dilakukan pengerjaan awal.
"Kalau untuk pengerjaan pesanan KA Jabodebek sesuai kontrak 2019, cuman memang saat ini prosesnya baru pengadaan material sama ini aprovel desainnya," tuturnya.
Doni mengatakan kereta LRT tanpa tenaga masinis pesanan PT KAI sebanyak 31 transit dengan nilai kontrak Rp 3,9 triliun. Dia mengaku karena proyek BUMN, maka semua akan dikerjakan oleh BUMN dan harus dipertanggungjawabkan mulai dari jalur track yang sudah dikerjakan PT Adhi Karya.
Simak Juga 'Puja-puji Penumpang untuk Kenyamanan Kereta Api':
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini