Dari keterangan polisi, jalur tersebut memang menjadi langganan kecelakaan. Dalam sembilan bulan terakhir, Unit Laka Satlantas Polres Magetan mencatat ada enam kasus kecelakaan tunggal masuk jurang dari jalur tersebut.
"Untuk selama sembilan bulan terakhir ini tahun 2018 di lokasi (Tikungan Mojosemi) itu ada enam kasus kecelakaan masuk jurang. Memang lokasi sering terjadi kecelakaan," kata Kasat Lantas Polres Magetan AKP Himmawan Setiawan kepada detikcom di kantornya, Rabu (26/9/2018).
Dari keenam kasus kecelakaan di lokasi tersebut, terdapat tiga korban meninggal dan 24 korban luka. Namun Himmawan menyebut kecelakaan yang paling menonjol adalah yang dialami bus rombongan SMK 1 PGRI Karanganyar yang merenggut 2 korban meninggal dan 11 luka-luka.
"Kecelakaan bus kemarin rombongan SMK PGRI 1 Karanganyar paling banyak korban dari enam kasus. Ada 2 meninggal dan 11 luka," lanjutnya.
Himmawan mengatakan, untuk mengatasi tingginya angka kecelakaan di jalur tersebut, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemprov Jatim untuk memasang pembatas jalan.
"Kita sudah koordinasi dengan dinas terkait, baik Pemkab Magetan dan Provinsi untuk ada batas jalan di setiap pinggir jurang, utamanya yang rawan laka seperti di jalur Sarangan-Cemoro Sewu," tuturnya.
Pihaknya juga meminta agar pengusaha jasa bus untuk menyiapkan pengemudi yang benar-benar bisa menguasai medan bila harus melintas di jalur Kabupaten Magetan yang memang ditemui banyak tanjakan curam.
Tonton juga 'Siasat Kemenhub Cegah Tragedi Bus di Sukabumi Terjadi Lagi':
(lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini