Pohon Gada Berusia 40 Tahun di Istana Gebang Blitar Roboh

Kota Blitar - Aneh, tidak ada hujan dan angin, pohon Gada di halaman Istana Gebang Kota Blitar roboh separoh. Pohon itu terbelah tepat bagian tengahnya. Pohon yang tergolong langka ini, roboh sekitar pukul 09.00 wib pagi tadi.

Pohon yang ditanam sejak 31 Juni 1970 ini hanya roboh di sisi barat. Sementara sebagian pohon di sisi timur masih berdiri tegak. Tidak ada korban jiwa saat separoh pohon ini roboh.

"Tadi sebelum roboh itu memang ada anak-anak SD olah raga disini. Baru ketika tak ada pengunjung sekitar sini, perlahan-lahan bagian barat roboh. Jadi tidak ada korban jiwa, hanya menimpa tenda yang dipakai untuk menggelar kesenian tiap akhir pekan," kata Kepala Bidang Pengelola Kawasan Wisata Disporbupar Pemkot Blitar Heru Santoso, Rabu (26/9/2018).

Baca juga: Pohon Gada Ini Hanya Ada di Tiga Tempat di Indonesia

Rencananya, lanjut dia, bagian timur pohon Gada juga akan di tebang sekalian. Karena jika dilihat dari kondisi serpihan pohon, terlihat bagian tengah pohon berusia sekitar 40 tahun itu memang rapuh.

Foto: Erliana Riady

"Kita tebang sekalian yang sisi timur, daripada membahayakan pengunjung. Kita sudah siapkan pohon sejenis untuk mengganti ditanam disini," imbuhnya.

Pohon asli Afrika dengan nama latin Kigelia Africana ini hanya bisa dijumpai di 3 tempat di Indonesia. Istana Bogor, Istana Gebang Blitar dan kini dikembangkan di Kebun Raya Purwodadi, Pasuruan. Yang ada di Istana Gebang ini, tingginya sekitar 15 meter dengan diameter sekitar 2 meter.

Baca juga: Menengok Sumur Bertuah di Istana Gebang Blitar

Pohon ini juga dipercaya mempunyai unsur magis. Sebagian besar pengunjung meyakini, jika pohon ini mengandung energi positif untuk menghilangkan stres dan kepenatan pikiran.

Beberapa pegawai Istana Gebang mengaku, tidak ada firasat apapun sebelum pohon itu roboh.

"Gak ada firasat apa-apa itu. Ya semoga saja ini bukan pertanda jelek untuk kita. Semoga gak ada peristiwa lain yang membahayakan warga Kota Blitar," pungkas petugas Istana Gebang Yulita Chandra.



Tonton juga 'Melihat Pohon Sakura di Sumba':

[Gambas:Video 20detik]

(bdh/bdh)