Sebanyak 147 karya warisan budaya tersebut milik badan arsip nasional, perputakaan nasional serta kolektor-kolekter pribadi. Karya-karya yang dipilih pun tidak sembarangan. Oleh kuratornya dipilih yang berhubungan dengan semangat sumpah pemuda.
Salah satunya ialah buku replika Boedi Oetomo yang terpajang di salah satu ruang House of Sampoerna. Tak hanya itu ada juga beberapa foto-foto suku dan etnik budaya di berbagai belahan nusantara juga terpajang. Bahkan replika Ketopong perak lapis emas era Kesultanan Kutai Kertanegara pada abad 19, yang digunakan Sultan Muhammad Sulaiman (1845-1899), juga ada.
Ketua Dewan Pertimbangan Presiden RI Sri Adiningsih yang membuka pameran bertajuk 'Tanah Air' tersebut sangat mengapresiasi acara ini.
"Pameran Tanah Air untuk menyongsong Hari Sumpah Pemuda ke-90, saya kira luar biasa dan sangat bagus. Mulai dari kemerdekaan Indonesia pada masa lalu bahkan ada dari gelaran Asian Games yang baru saja kita gelar," kata Sri Adiningsih kepada wartawan di House of Sampoerna, Sabtu(22/9/2018).
Sri Adiningsih juga mengakui beberapa karya warisan budaya dan karya foto yang dipamerkan menunjukkan semangat perjuangan untuk merebut kemerdekaan. Terlebih dari berbagai suku dan etnik budaya menunjukkan semangat yang sama.
"Menarik sekali mencapai kemerdekaan, nampak didukung semuanya. Bahu membahu mulai dari berbagai backround etnik dan suku, tadi juga terlihat koran-koran di masa perjuangan juga dipamerkan sungguh luar biasa. Semuanya semangatnya sama ingin merdeka. Tidak mau dijajah lagi oleh Belanda dan Jepang," ungkap Sri Adiningsih.
Baca juga: HNW Kunjungi Museum Sumpah Pemuda |
Dengan adanya pameran ini, Sri Adiningsih berharap agar anak-anak muda khususnya para milenial bisa mengerti dan bisa belajar dari itu.
"Itu pembelajaran yang berharga bagi generasi muda, merupakan pembelajaran yang sangat luar biasa. Karena dari sana kita bisa melihat sumpah pemuda dari kongres Sumpah Pemuda dihasilkan. Kita sekaramg menjadi saksi sejarah. Saya harap dengan pameran ini bisa mengugah semangat generasi muda Kota Pahlawan. Karena tidak mudah untuk merebut kemerdekaan," kata Sri Adiningsih.
Sementara itu, Direktur Urusan Fiskal dan Eksternal Sampoerna, Elvira Lianita mengatakan sumpah pemuda dapat menjadi momentum bagi seluruh komponen bangsa untuk semakin merekatkan persatuan di tengah perbedaan demi kemajuan Indonesia.
Tak hanya itu, setiap warga khususnya kaum muda juga dapat menggunakan momentum persatuan ini. Agar terus melakukan gerakan revolusi mental yang digagas oleh Bapak Pendiri Bangsa Soekarno untuk menghadapi tantangan bangsa, termasuk di bidang ekonomi. Indonesia, sebagai bangsa terbesar keempat di dunia, memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan.
"Kaum muda sebagai agen perubahan perlu meningkatkan kompetensi agar dapat membangun Indonesia yang lebih baik. Hal ini dapat menjadi modal sosial yang baik untuk membangun bangsa," tandas Elvira.
Pameran yang digelar 22 September-11 November 2018 ini akan diisi berbagai acara untuk kaum muda. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini