Kabag Humas dan Protokol Pemkab Lamongan, Agus Hendrawan mengatakan, dari data Dinas PU Pengairan menyebutkan, waduk dan rawa yang masih menyisakan air adalah Waduk Gondang tersisa 1.565.000 meter kubik dari kapasitas maksimal 23.712.500 meter kubik.
Waduk lainnya, kata Agus, adalah Waduk German dari kapasitas maksimal 1.237.500 meter kubik tersisa 34 ribu meter kubik.
"Waduk Prijetan sekarang hanya menyisakan 224.883 meter kubik dari kapasitas maksimal 7.324.065 meter kubik, Rawa Sekaran menyisakan 1.841.780 meter kubik, dan Waduk Palangan tersisa 13.250 meter kubik," jelas Agus Hendrawan kepada detikcom di kantornya, Jumat (21/9/2018).
Agus menuturkan, sisa air di Waduk Gondang yang hanya tinggal 7 persen tidak bisa dialirkan. "Karena digunakan untuk menahan konstruksi bendungan," ungkap Agus yang menyebut kondisi serupa juga terjadi pada Waduk Prijetan.
Waduk Gondang, papar Agus, selama ini dimanfaatkan untuk mengairi 10 ribu hektar sawah. Sedangkan Waduk prijetan dimanfaatkan mengairi 4.513 hektar sawah. "Untuk rawa, seperti rawa sekaran masih 25 persen sisa volume airnya dan masih bisa digunakan untuk mengairi 1.000 ha tanaman padi, 40 hektar tanaman palawija, 190 ha tambak," jelasnya.
Dia menjelaskan volume air yang tersisa 3 persen di Waduk Palangan masih bisa digunakan untuk mengairi 257 ha tanaman padi dan 15 ha tambak.
Untuk diketahui, Lamongan memiliki Waduk PU sebanyak 33 unit dan rawa 11 unit. Selain itu ada 184 unit waduk desa. Pemkab Lamongan tahun ini menyediakan anggaran sebesar Rp 5,6 miliar untuk mengeruk 36 embung desa di sejumlah kecamatan.
"Pengerukan ini diharapkan bisa meningkatkan kapasitas tandon air. Karena akan mengeruk sedimen hingga 135.460 meter kubik," pungkas Agus.
Tonton juga 'Tolong... 19 Desa di Lamongan Kekeringan!':
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini