Banyuwangi telah ditetapkan sebagai daerah penyangga Bali untuk pertemuan yang bakal diikuti 17.000 delegasi berbagai negara di dunia.
"Kita memilih Banyuwangi ini karena dianggap unik. Banyuwangi ini menggambarkan bahwa berbagai macam kegiatab pariwisata di Indonesia bisa dikembangkan oleh daerah, dan biasanya didukung leadership, peran kepala daerahnya menjadi sangat penting," ujar Sri Mulyani, kepada detikcom, Rabu (19/9/2018).
"Bupati Banyuwangi adalah salah seorang bupati yang memiliki visi, kreativitas yang menciptakan kegiatan-kegiatan yang sangat impresif dalam mengembangkan masyarakat," imbuh wanita yang telah dinobatkan sebagai menteri terbaik di dunia di ajang World Government Summit 2018.
Selain Sri Mulyani, hadir dalam seminar itu berbagai pemangku kepentingan di industri pariwisata, baik dalam maupun luar negeri. Di antaranya utusan presiden untuk Pengendalian Perubahan Iklim Rachmat Witoelar, Program Leader Bank Dunia Yongmei Zhou, Deputi Pengembangan Destinasi Kementerian Pariwisata Dadang Rizki Ratman, Dewan Eksekutif Pacific Asia Travel Association Abdulla Ghiyas, dan CEO ayojalanjalan.com Muhammad Syafaat.
Dia menambahkan, dalam konteks ekonomi nasional, pembangunan pariwisata bisa membantu ekonomi rakyat sekaligus menambah devisa negara. Namun, pariwisata bukan semata penerimaan devisa, namun lebih pada bagaimana masyarakat menikmati pembangunan pariwisata.
"Oleh karena itu, pengembangan pariwisata harus inklusif. Banyuwangi sekali lagi menjadi tempat yang bisa dijadikan contoh dalam menciptakan pariwisata yang inklusif. Ada homestay rakyat, ada pelibatan rakyat dalam kegiatan pariwisata," katanya.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menambahkan, pihaknya berterima kasih atas dukungan pemerintah pusat yang terus mendukung daerah untuk mengembangkam berbagai sektor potensial.
"Infrastruktur ke akses destinasi wisata juga telah dibantu pemerintah pusat, terima kasih dukungan pendanaannya Ibu Sri Mulyani. Khusus ajang IMF-WB ini, kami yakin bisa ikut menggerakkan ekonomi lokal," kata Anas.
Pemerintah pusat sendiri telah menuntaskan perbaikan akses ke Kawah Ijen yang memiliki fenomena api biru (blue flame) mendunia, serta akses ke Taman Nasional Alas Purwo yang memiliki Pantai Plengkung (G-Land) dengan ombak selancar terbaik dunia dan Sabana Sadengan sebagai habitat banteng. Dana sekitar Rp 50 miliar telah dialokasikan untuk perbaikan.
Adapun melalui perusahaan negara PT Angkasa Pura II telah dikucurkan ratusan miliar untuk penebalan dan perpanjangan landasan Bandara Banyuwangi, serta perluasan apron. Bandara Banyuwangi nantinya bakal didarati oleh rombongan menteri keuangan sejumlah negara yang mengikuti ajang IMF-WB.
"Insya Allah Banyuwangi siap menyambut ajang IMF-WB. Kami menargetkan bisa menggaet 1.500-2.000 delegasi. Apalagi ada banyak hotel berbintang baru yang telah beroperasi, jadi fasilitas makin lengkap," pungkasnya.
Tonton juga 'Meriahnya Festival Grebeg Suro Banyuwangi':
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini