Mereka menanam ratusan bibit pohon di taman yang dulunya lahan bekas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Bibit pohon yang ditanam yakni bisbul, kepel, nagasari, zaitun dan namnam.
Para delegasi tak hanya menanam pohon, tapi juaga diajak berkeliling menikmati aneka tanaman di Taman Harmoni. Para delegasi juga menggunakan topi capil seperti petani selama melakukan city tour bersama Risma.
Secara telaten Risma menceritakan sejarah Taman Harmoni yang mempunyai luas 60 hektar. "Ini merupakan bekas TPA, setelah menghilangkan gas yang dihasilkan sampah, kami membuat taman ini," terang Risma pada ratusan delegasi UCLG sebelum menanam pohon, Sabtu (15/9/2018).
Wali Kota perempuan pertama di Surabaya juga menceritakan bangunan eks pembakaran sampah yang akan disulap sebagai co-working space.
"Ini dulunya bekas ruang pembakaran sampah yang tidak bisa diolah. Dengan bekerjasama UCLG, kami jadikan co-working space yang akan dilengkapi dengan ruang baca, komputer yang bisa digunakan anak anak muda untuk mengembangkan bakat menjadi startup," tambah Risma.
Sekjen UCLG Aspac Bernadia Irawati Tjandradewi mengaku sangat terkesan dengan upaya yang dilakukan Pemkot Surabaya di bawah kepemimpinan Risma.
"Sangat inspitif bagi negara negara lain tentunya. Karena lahan yang dulunya TPA disulap bu Risma menjadi ruang terbuka bagi warganya," ujar Bernadia. (ze/bdh)