Setelah menganiaya Lasmi, warga langsung mengamankan Miseran dan mengaraknya ke kantor Polsek Jetis. Namun polisi menaruh curiga dengan kondisi kejiwaan pelaku.
Polisi kemudian memutuskan membawa Miseran ke RS Bhayangkara Kota Kediri, Jumat (14/9) pagi ini untuk menjalani pemeriksaan kejiwaan.
"Iya, diduga sakit jiwa. Dari gelagatnya sudah berbeda dengan orang normal," jelas Kapolsek Jetis AKP Suwito kepada detikcom, Jumat (14/9/2018).
Bahkan saat dimintai keterangan oleh polisi, pelaku dengan lantang mengaku sengaja menghantam kepala korban dengan batu karena kesal. Ia merasa tanah milik keluarganya diserobot oleh korban.
Selain itu, polisi menampung sejumlah kesaksian dari tetangga pelaku tentang kesehariannya. "Karena banyak laporan warga yang mengatakan sakit jiwa, kami pun membawa pelaku untuk diperiksa. Untuk memperkuat bukti," tukasnya.
Secara terpisah, salah satu tetangga Rohman mengungkapkan pelaku kerap melempari rumah korban dengan batu. Tak jarang kaca jendela rumah korban pecah dan harus diganti. Kebetulan rumah pelaku dan korban hanya berjarak sekitar 5 meter.
"Miseran itu sering ngelempar batu ke rumah tetangga, juga ke rumah nenek Lasmi itu sering. Tetangga lain juga sempat mobilnya dilempar batu tanpa alasan yang jelas," tuturnya.
Warga lain juga mengatakan, pelaku pernah dibawa ke Desa Paringan, Kecamatan Jenangan yang dikenal karena banyaknya pengidap gangguan jiwa yang tinggal di sana. Di desa itu, pelaku sempat menjalani pengobatan agar setidaknya tidak mudah kambuh.
Pelaku kabarnya juga pernah disuntik obat penenang oleh mantri Puskesmas Jetis karena mengamuk dan memecahkan kaca rumah tetangganya.
"Kemarin setelah kejadian, langsung kami amankan demi menghindari amukan massa," pungkas Rohman. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini