.webp)
Kapolsek Tulungagung Kompol Mukalam mengatakan aksi nekat Samsul Bahri (22) warga Lingkungan Terpursasi, Kelurahan Kedungsuko, Kecamatan/Kabupaten Tulungagung itu dilakukan di tower telekomunikasi yang tidak jauh dari rumahnya.
"Kami mendapat informasi dari masyarakat, saat itu Samsul sudah berada di atas tower setinggi 72 ini, kemudian kami berserta tim gabungan dari Kepolisian, TNI, Satpol PP dan Damkar langsung ke lokasi kejadian," kata Mukalam, Kamis (13/9/2018)
Pemuda tersebut sempat berada di atas ketinggian selama lebih dari tiga jam, sedangkan sejumlah petugas gabungan serta keluarga berusaha membujuk Samsul agar mau turun. Proses bujuk rayu sempat memakan waktu lama, namun yang bersangkutan tetap berada di atas tower.
"Kami tidak putus asa dan terus membujuk dia, hingga akhirnya Samsul mau turun dengan selamat, dia juga tidak mengalami luka. Kami belum tahu apa motifnya sehingga memanjat tower ini," ujarnya kepada wartawan.
Dikatakan, selama ini remaja tersebut dikenal sebagai sosok yang pendiam, ia diduga mengalami depresi berat setelah ditinggal mati ibunya sekitar dua tahun yang lalu.
Sementara itu kakak Samsul, Faturrohman membenarkan jika adiknya mengalami depresi berat, namun ia mengaku, selama ini tidak pernah membuat onar maupun berbuat hal-hal yang aneh.
"Selama ini tidak pernah aneh-aneh, biasanya cuma lari-lari, kalau manjat tower seperti ini baru pertama kali. Tadi itu saya suruh tidur tapi tidak mau, namun setelah saya tinggal mandi ternyata sudah naik tower itu," ujar Fatur.
Dikatakan, sebelum melakukan aksi nekat tersebut, depresi yang dialami Samsul kambuh, bahkan selama sehari semalam Samsul tidak makan maupun tidur. Pihak keluarga mengaku juga tidak mengetahui tujuan tindakan nekat itu.
"Selama ini kami sudah berusaha mengobatkan dengan berbagai macam cara, mulai paranormal hingga psikiater, bahkan dia juga minum obat penenang agar tidak kumat lagi," jelasnya.
Tonton juga 'Ini yang Harus Dilakukan Jika Orang Terdekat Alami Depresi':
 |
