Mahasiswa Jember Tolak Konferensi Tembakau di Bali, Ini Tuntutannya

Mahasiswa Jember Tolak Konferensi Tembakau di Bali, Ini Tuntutannya

Yakub Mulyono - detikNews
Kamis, 13 Sep 2018 14:01 WIB
Foto: Yakub Mulyono
Jember - Gelaran Asia Pacific Conference on Tobacco or Health (APACT) ke-12 yang digelar di Bali mulai 13-15 September 2018, mendapat penolakan dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jember. Aksi yang menuntut 3 poin ini dilakukan di depan kantor DPRD Jember, dengan memaparkan 3 tuntutan.

Korlap Aksi Davit Rizal Firmansyah mengaku konferensi tahun ini digelar di Indonesia, dikhawatirkan bentuk pengendalian tembakau akan berdampak pada hancurnya perekonomian masyarakat.

"Tembakau itu komoditi di Indonesia sejak dahulu. Apalagi memberikan sumbangsih yang sangat besar bagi pemasukan negara," kata Rizal saat penyampaian orasinya, Kamis (13/9/2018).

Pengendalian tembakau merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah, kata Rizal, atas pandangan dari aspek kesehatan dan konsumsi rokok.

"Namun yang paling mengkhawatirkan, dampaknya ada petembakauan nasional. Dimana 6,1 juta jiwa masyarakat bergantung pada industri tembakau, mulai dari petani, karyawan, dan pedagang. Apalagi Jember sebagai komoditi unggulannya," jelasnya.

Dengan belum disahkan RUU pertembakauan karena menuai polemik, juga dikhawatirkan menjadi celah yang bisa dimanfaatkan kaum kapitalis asing, untuk menghancurkan pertembakauan Indonesia.

"Sehingga kami menuntut, tolak konferensi APACT, mendesak DPR RI segera mengesahkan RUU pertembakauan, dan meminta Bupati Faida, untuk jalankan komitmennya dalam janji kerja nomor 11, yakni menata dan merevitalisasi industri tembakau, dengan meningkatkan produktivitas sektor, untuk kesejahteraan petani," sebutnya.




Tonton juga 'WHO: Rokok Penyebab Utama Kematian dan Penyakit':

[Gambas:Video 20detik]



Mahasiswa Jember Tolak Konferensi Tembakau di Bali, Ini Tuntutannya
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.