Kedelai kualitas nomor satu dari distributor menjual dengan harga Rp 7.600/kg, yang sebelumnya hanya Rp 7.300/kg. Sedangkan kedelai kualitas nomor dua dijual dengan harga Rp 7.450/kg. Sebelumnya harga Rp 7.250/kg.
"Untuk mensiasati harga kedelai naik ukuran tempenya dikurangi," kata Sariman (48) pengrajin tempe dari Desa Sepande Rt 2,Rw 1 Kecamatan Candi Sidoarjo, kepada detikcom di rumahnya, Selasa (11/9/2018).
Ukuran tempe dibungkus daun yang semula ketebalannya 4 cm, dikurang 1 cm menjadi 3 cm. Panjangnya, jelas dia, tetap berukuran 6 cm dan lebarnya juga tetep sama yakni 5 cm. Sedangkan untuk tempe mendoan harganya tetap Rp 1.000, meski panjangnya dikurang dari 8 cm menjadi 6 cm.
Sariman mengaku tidak berani menaikkan harga. Dikhawatirkan pelanggan pindah ke orang lain. Meskipun harga kedelai naik tetap, dirinya tetap memproduksi tempe meski jumlah produksinya dikurangi.
"Sebelum harga kedelai naik, setiap hari kami bisa menghabiskan kedelai sekitar 70 Kg. Saat ini kedelai naik, kami hanya memproduksi sekitar 50 Kg," tambahnya.
Dia mengaku pihaknya tidak mengetahui persis kenapa harga bahan baku tempe dan tahu ini naik. Meski naiknya tidak signifikan, tapi memberatkan para pengrajin tempe dan tahu di Sidoarjo.
![]() |
"Hampir semua home industry tempe dan tahu di Desa Sepande Candi ini mengeluhkan naiknya harga kedelai. Kami berharap pemerintah memberikan solusi buat pengrajin tempe dan tahu," jelas Sukiman.
Sementara M. Farid, salah satu pengrajin tahu mengaku meskipun harga kedelai naik, hingga kini pihaknya belum berani menaikkan harga tahu. Karena kenaikan harga kedelai belum signifikan.
"Harga tahu belum ada kenaikan," kata Farid kepada detikcom di rumahnya.
Menurutnya, tahu hasil produksinya biasa dibeli para pedagang dari sejumlah pasar tradisional yang datang ke rumah. Pembayaran para pedagang ini dilakukan dengan cara menjual habis tahu di pasar terlebih dulu.
"Rata-rata pedagang datang ke rumah dan membayarnya setelah dagangannya habis. Kalau harga dinaikkan akan berdampak, kemungkinan banyak pedagang yang ambil tahu ke pengrajin lain, malah kita yang rugi," tandas Farid.
Kini, baik Farid dan Sariman hanya bisa pasrah dengan kondisi kenaikan harga kedelai. Mereka berharap pemerintah bisa menekan harga-harga kedelai dan kebutuhan lainnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini