"Berhubung ada larangan ke puncak ini kita menggelar ritual doa untuk leluhur Gunung Lawu di sini saja (Tempat yang disakralkan di pintu masuk pendakian Cemoro Sewu). Kalau biasanya kita berdoa di puncak," terang salah satu calon pendaki asal Mojokerto, Jalil (65) kepada detikcom di lokasi, Selasa (11/9/2018).
Dia mengaku datang bersama tiga temannya untuk melakukan ritual tiap malam suro di puncak Gunung Lawu. Kebiasaan berdoa itu dilakukan dengan membakar dupa dengan bau khas gondorukem yang bertujuan agar doa yang ditujukan leluhur Gunung Lawu sampai ketujuan.
"Kita mendoakan leluhur yang ada di Gunung Lawu sini. Kita sertakan dupa istilah nya agar doa kita sampai ke leluhur Gunung Lawu," katanya.
Dari pantauan detikcom, Senin (10/9) malam pendaki yang datang dari berbagai daerah dilarang naik ke puncak Lawu karena kebakaran hutan. Padahal sebelumnya hutan sempat padam sekitar 12 jam. Namun akhirnya terbakar lagi.
Mereka tampak mendirikan tenda dan membakar kayu untuk menghangatkan badan. Calon pendaki rata-rata terus berdatangan karena belum tahu jalur pendakian mendadak ditutup.
Petugas BPBD, BASARNAS, TNI, polisi dan Satpol PP tampak berada di jalur pendakian Cemoro Sewu Magetan. Mereka menghalau pendaki yang akan naik ke Gunung Lawu. Jalur pendakian Cemoro Sewu Magetan, ini berbatasan dengan wilayah Karanganyar Jawa Tengah. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini