Panitia penyelenggara Pudi Adji Tjahjo Wahono mengaku pasar murah bertajuk Semarak Pagi Kecamatan (SPK) ini melibatkan puluhan pelaku usaha, mulai UKM dan UMKM yang tersebar di 5 kecamatan Kota Probolinggo.
Di antaranya Kecamatan Kademangan, Kecamatan Mayangan, Kecamatan Kanigaran, Kecamatan Wonoasih, dan Kecamatan Kedopok.
Dengan pasar murah, diharapkan tingginya nilai dolar tidak berpengaruh terhadap stabilitas perekonomian yang ada di Kota Probolinggo.
"Ini salah satu cara untuk menekan naiknya dolar. Dengan inisiatif pasar murah ini tentunya harga barang yang dijual lebih murah. Dan membuat pedagang di pasaran, tidak memainkan harga produknya," jelas Pudi di lokasi, Senin (10/09/2018).
Manfaat pasar murah, kata Pudi, bisa dirasakan masyarakat, pelaku UKM dan UMKM setempat.
Seperti diungkapkan, Puspito, warga Kota Probolinggo. Adanya pasar murah, dirinya terbantu memenuhi kebutuhan hidup rumah tangga. Apalagi, harganya cukup murah.
"Bagus lah pak, ada pasar murah seperti ini. Jadi meski dolar naik, harga barang tetap stabil. Tidak naik, bahkan lebih murah," tuturnya.
Hal senada diungkapkan Faturrahman, salah seorang pelaku usaha asal Kota Probolinggo. Ia mengaku terbantu dengan adanya pasar murah.
"Dolar naik, berimbas pada kami para pelaku usaha pak. Tapi melalui pasar murah ini, kita sedikit merasa ringan dan terbantu. Karena meski dolar naik, barang kita tetap bisa dijual," ungkapnya.
"Ya semoga dolar di angka Rp 14.883,05 ini bisa turun lagi. Agar perekonomian para pelaku usaha tidak lesu pak," harapnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini