Dari pantauan detikcom, Senin (3/9/2018) ratusan warga yang menolak lokalisasi Dolly-Jarak dibuka berdiri di Jalan Anjosmoro. Sedangkan yang mendukung dibuka kembali berada di depan Jalan Merapi. Jarak keduanya hanya berjarak sekitar 100 meter.
Sedangkan polisi berada di tengah-tengah massa. Meski dua kubu berhadap-hadapan, arus lalu lintas di depan PN masih dibuka satu lajur. Sesekali mereka berteriak menolak lokalisasi dibuka, sedangkan kubu yang mendukung mengharapkan hakim memutuskan membuka kembali perekonomian warga.
"Kami sangat tidak setuju Dolly dibuka, bagaimana nasib anak-anak di masa mendatang kalau dibuka kembali," teriak salah satu pemilik UKM Sami Jali, Roro Dwi di depan kantor PN.
![]() |
"Siapa mereka, mereka adalah penguasa rumah musik. Kita adalah warga asli Putat Jaya tolak dibukanya prostitusi kembali," tandasnya.
Sementara kubu mendukung lokalisasi membentangkan poster berisi: "Ekonomi Warga Terpuruk Pasca Dolly-Jarak Ditutup".
Sementara di dalam ruang sidang Cakra PN dilakukan pembacaan putusan. Putusan itu dibacakan Hakim Dwi Winarko. Kedua kubu juga terlihat berada di ruang cakra. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini