Peringatan HUT Trenggalek: Antara Kemeriahan, Perpisahan dan Duka

Trenggalek - Peringatan HUT ke-824 Trenggalek yang jatuh 31 Agustus berlangsung meriah. Ribuan masyrakat antusias mengikuti rangkaian prosesi mulai dari kirab pusaka hingga rebutan tumpeng agung.

Puncak peringatan hari jadi diawali dengan kirab pusaka Trenggalek. Berupa Tombak Korowelang, Songsong Tunggul, payung Songsong Tunggul Naga, Songsong Tunggul Wibawa, lambang kabupaten serta penghargaan Parasamya Purna Karya Nugaraha.

Arak-arakan ini juga dimeriahkan drum band prajurit dari Keraton Surakata lengkap dengan kereta kencana yang dinaiki oleh Bupati Trenggalek Emil Dardak dan istrinya Arumi Bachsin.

Kehadiran sang kepala daerah beserta istri menjadi magnet tersendiri bagi ribuan masyarakat Trenggalek yang menyaksikan, mulai dari Jalan Panglima Diponegoro hingga Alun-Alun Trenggalek. Tak hanya itu saja, sejumlah tari-tarian dan maskot bertema garuda dan merah putih juga ikut dihadirkan.

Kirab dan arak-arakan menarik perhatian warga/ Foto: Adhar Muttaqin

Iring-iringan kirab juga diikuti tumpeng raksasa serta dayang-dayang yang membawa puluhan foto Bupati dan Wakil Bupati yang pernah memimpin Trenggalek dari masa ke masa.

Usai menjalani prosesi kirab, pusaka andalan kabupaten tersebut selanjutnya dibawa ke Pendapa Manggala Praja Nugraha untuk diserahkan ke Bupati Trenggalek Emil Dardak. Yang menarik dalam serah terima pusaka ini, Emil menyerahkan terlebih dulu kepada Wakil Bupati Mochammad Nur Arifin sebelum disimpan ke tempatnya.

Hal ini melambangkan estafet kemepimpinan Trenggalek yang segera berpindah tangan dari Bupati Emil ke Mochammad Nur Arifin. Hal ini terjadi karena 2019 mendatang Emil dilantik menjadi Wakil Gubernur Jawa Timur mendampingi Khofifah Indar Parawansa.

Bahkan dalam pidato sambutannya, Emil berpamitan langsung kepada seluruh masyarakat maupun jajaran dalam bahasa Jawa. Sebab tahun ini merupakan even hari jadi terakhir yang dia pimpin sebagai bupati.

Warga berebut tumpeng agung/ Foto: Adhar Muttaqin

"Ya, saya tadi juga berpamitan, karena kalau Allah mengizinkan, pada tanggal yang sama saya sudah berada di tempat yang lain, makanya tadi kami menyampaikan hal-hal yang sangat penting, termasuk komitmen kami memajukan Trenggalek di manapun kami bertugas," kata Emil Dardak.

Meski demikian dia berharap tahun depan tetap diundang dan bisa menghadirinya bersama keluarga. Karena dia menganggap Trenggalek merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjalanan hidupnya.

Emil menambahkan, peringatan Hari Jadi ke-824 Trenggalek tahun ini juga menjadi tahun keprihatinan bagi pemerintah dan masyarakat. Sebab, sepekan lalu Pasar Pon Trenggalek terbakar dan meludeskan ratusan lapak dan kios.

"Makanya tema kita dalam hari jadi ini sebetulnya adalah keprihatinan, kemarin kami juga sempat meminta pendapat para pedagang tentang bagaimana peringatan hari jadi, namun mereka minta tetap seperti biasa. Saya bersyukur berarti ini semangatnya adalah bangkit," jelasnya.

Di sisi lain dalam momen puncak hari jadi ini Trenggalek juga mendapatkan kado spesial. Sebab, tim sepak bola Persiga Trenggalek berhasil menjadi juara di Liga 3 Regional Jawa Timur.

Sebagai penutup rangkaian prosesi ratusan warga yang ada di lingkar pendapa saling berebut tumpeng raksasa. Warga berharap dengan ulang tahun ini Trenggalek ke depan lebih maju.

"Semoga Trenggalek semakin maju di tangan Pak Emil, kami harap meskipun nanti Pak Emil menjadi wakil gubernur tetap memperhatikan Trenggalek," kata salah seorang warga, Suparmi. (fat/fat)