Sejumlah pusaka yang dibersihkan di antaranya dua buah tombak Korowelang, payung Songsong Tunggul Naga, Songsong Tunggul Wibawa, lambang kabupaten serta Parasamya Purna Karya Nugraha.
Sebelum prosesi jamasan dimulai, sejumlah tokoh setempat, termasuk Bupati Trenggalek, Emil Elestianto Dardak melakukan selamatan dan doa bersama, dengan harapan rangkaian peringatan Hari Jadi Trenggalek tahun ini bisa berjalan dengan lancar. Usai selamatan, acara dilanjutkan dengan kembul bujana atau makan bersama.
![]() |
Baca juga: Keris Pusaka Peninggalan Sunan Kudus Dijamas |
Dalam kesempatan ini, Emil Dardak berharap dalam rangkaian peringatan Hari Jadi Ke-824, seluruh masyarakat Trenggalek akan diberikan keselamatan dan kelancaran.
"Semoga Trenggalek bisa semakin maju seperti yang kita cita-citakan bersama," kata Emil kepada wartawan, Kamis (30/8/2018).
Sementara itu, salah seorang petugas jamasan, Sunyoto, mengatakan jamasan sejumlah pusaka Trenggalek tersebut merupakan agenda rutin yang selalu dilaksanakan setiap tahun sebelum peringatan detik-detik ulang tahun kabupaten.
![]() |
"Jamasan menggunakan sejumlah bahan-bahan tertentu yang sudah disediakan, layaknya melakukan jamasan terhadap usaka pada umumnya," ungkapnya.
Selanjutnya, pusaka-pusaka tersebut akan dibawa ke Desa Kamulan untuk disemayamkan semalam satu malam. Keesokan hadinya, pusaka akan dibawa kembali ke pusat kota dan dikirab mulai dari Jalan Ronggo Warsito hingga Pendapa Manggala Praja Nugraha.
"Pusaka-pusaka ini merupakan peninggalan masa Kerajaan Majapahit," jelas Sunyoto. (lll/lll)