Dalam kompetisi bertajuk Festival Kopi Nusantara (FKN) 2018 yang digelar di alun-alun Bagus Asra tersebut, para barista atau peramu kopi itu beradu kemampuan dalam menyangrai, meracik, hingga menyajikan kopi siap minum.
Beberapa tahapan telah ditetapkan oleh panitia. Dimulai dari pemilihan biji kopi, lalu menyangrai (roasting), menggiling biji kopi yang sudah matang (grinding), kemudian meramu dan menyeduh (brewing).
Ada dua kelas dikompetisikan, yakni proses sangrai kopi (roasting), dan meramu kopi hingga tersaji cita rasa spesial dengan menggunakan metode v-sixties (V60 brewing)
"Kompetisi ini digelar untuk memberi pemahaman pada masyarakat, bahwa jika diproses dan diolah dengan benar, kopi akan menghasilkan sajian yang luar biasa nikmat," kata Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Bondowoso Munandar saat ditemui detikcom di sela acara, Sabtu (25/8/2018).
Tak hanya itu, dijelaskan Munandar, jika dikelola dengan benar kopi merupakan komoditas yang secara ekonomi bernilai tinggi. Apalagi, Indonesia merupakan penghasil kopi nomor 4 terbesar di dunia setelah Brazil, Vietnam, dan Kolombia.
Foto: Chuk S Wardhana |
"Ini juga untuk memberi stimulan. Agar masyarakat, khususnya Bondowoso yang secara geografis memiliki daerah yang cocok untuk tanaman kopi, bisa lebih tertarik untuk menanamnya," imbuh Munandar.
Pantauan di lapangan, kompetisi digelar selama dua hari, yakni Jumat dan Sabtu (24-25/8/2018). Para peserta berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Di antaranya Bandung, Bali, Makasar, Batam, Surakarta, Bandar Lampung, serta beberapa daerah lainnya.
Sementara dewan juri terdiri dari tiga orang. Berasal dari Puslit Kopi dan Kakao, Specialty Coffee Assosiation of Indonesia (SCAI), dan Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI).
Panitia juga telah menyiapkan peralatan dan perlengkapan penunjang kebutuhan peserta dalam berkompetisi. Di antaranya, biji kopi, mesin roasting, teko, hingga air mendidih.
Salah seorang peserta kompetisi asal Bandar Lampung, Oktari, menuturkan, dia bersama beberapa temannya sengaja jauh-jauh datang memang untuk mengikuti kompetisi tahunan tersebut.
"Selain untuk menambah pengalaman, dengan ikut kompetisi seperti ini setidaknya bisa mengukur kemampuan saya dalam meramu kopi yang benar dan enak," aku Oktari. (iwd/iwd)












































Foto: Chuk S Wardhana