Seperti yang terlihat di Kantor Pelayanan Satpas Samsat Satlantas Polres Blitar. Di kantor yang lokasinya Desa Beru Kecamatan Wlingi ini, suasana kantor diubah serba vintage.
Beberapa kendaraan yang sering terlihat di film zaman perang dipajang. Mulai dari sepeda kayuh Fongers, Honda CB 100, Honda C70 hingga mobil Jeep Willys 4x4 tahun 1958 buatan AS ada di beberapa sudut kantor. Mobil dan motor vintage ini merupakan koleksi warga Blitar yang ingin berpartisipasi dalam acara ini.
Tak hanya itu, semua petugas di kantor samsat juga tampak memakai pakaian zaman dulu. Para pria memakai blankon atau ikat kepala khas masing-masing daerah sekaligus disesuaikan dengan baju adat yang dipakai. Sedangkan si wanita memakai kebaya dan jarik modifikasi.
"Ini sengaja kami lakukan untuk menyemarakkan HUT Kemerdekaan RI ke 73. Kami ingin menimbulkan kesan bangga kepada masyarakat, bahwa Indonesia memiliki sejarah panjang untuk merdeka. Sehingga diharapkan bisa menimbulkan semangat meneruskan Kemerdekaan," kata Kasatlantas Polres Blitar AKP Muhammad Amirul Hakim, Rabu (15/8/2018).
![]() |
Sementara suasana zaman penjajahan terasa lengkap dengan jajanan yang dihidangkan. Semua warga yang mengurus surat kendaraan, disuguhi berbagai jajanan tempo dulu. Seperti kacang, jagung, pisang dan ketela rebus. Tak ketinggalan berbagai macam umbi-umbian disuguhkan seperti uwi, suwek dan bentol rebus.
"Jadi tidak bosan nunggu antrean kalau seperti ini. Kita bisa lihat mobil, motor sampai sepeda zaman kuno. Sambil nyemil kudapan. Waktu nunggu terasa cepat," ujar Eko Yunanto, warga asal Wlingi yang mengurus perpanjangan STNK.
Tak hanya itu, setiap warga yang telah menyelesaikan urusannya di kantor ini akan diberi bendera tangan merah putih untuk dibawa pulang.
Polres Blitar sendiri juga memanfaatkan momen perayaan kemerdekaan Indonesia ini dengan beragam layanan. Di antaranya memberikan SIM gratis bagi warga yang bernama Agus atau lahir pada bulan Agustus dan telah memenuhi syarat. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini