Bertemu Risma, Wali Kota di Kamboja Belajar Pengelolaan Lingkungan

Bertemu Risma, Wali Kota di Kamboja Belajar Pengelolaan Lingkungan

Zaenal Effendi - detikNews
Selasa, 14 Agu 2018 16:39 WIB
Foto: Zaenal Effendi
Surabaya - Pejabat dari negara Kamboja belajar pengelolaan lingkungan dan perkembangan Kota Surabaya. Ditemui Wali Kota Tri Rismaharini, 7 dari 18 orang adalah wali kota Kamboja. Mereka mendengarkan pemaparan kota yang kini makin hijau dan bersih.

"Kami gabungkan lingkungan dengan transportasi yakni naik bus Suroboyo dengan menukarkan sampah botol plastik," kata Risma di ruang sidang Wali Kota di Balai Kota Surabaya, Selasa (14/8/2018).

Risma mengungkapkan edukasi peduli lingkungan kepada masyarakat berdampak berkurangnya jumlah sampah di TPA. "Jumlah penduduk kami bertambah, tapi sampah kami berkurang karena warga kami dilibatkan untuk memilah sampah dan menjadikannya kompos," ujar Risma sambil memperlihatkan foto slide di layar lebar.

Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Nasional Pembangunan Berkelanjutan Kamboja H. E E Vuthy mengaku alasan ingin belajar dari Surabaya, karena Kota Pahlawan adalah kota yang ramah lingkungan dan sudah menerapkan pembangunan yang ramah lingkungan. Tak heran jika masyarakatnya di Kota Pahlawan ini bisa hidup dengan mutu udara dan air yang lebih baik.

"Kami juga ingin menerapkan itu di tempat kami, makanya berkunjung ke Surabaya," kata Vuthy usai pertemuan.

Vuthy menjelaskan banyak hal dipelajari selama bertemu Wali Kota Risma di ruang sidangnya. Terutama dalam hal penerapan kebijakan-kebijakan yang telah diterapkan, termasuk pertanian urban, pembangunan jalur hijau, pengelolaan sampah, dan rumah kompos yang sudah dijadikan tenaga pembangkit listrik.

"Sebetulnya beberapa sudah diterapkan di sana, tapi yang perlu ditingkatkan adalah sosialisasi kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan dan bisa bisa didaur ulang seperti di Surabaya," imbuhnya.

Yang paling menarik dan inovatif, lanjut dia, sampah botol plastik bisa dijadikan untuk membayar bus, sehingga dia mengaku sangat kagum dengan inovasi ini. "Ini sangat inovatif, sebelumnya saya tidak pernah mendengar semacam ini," ujarnya.

Dia mengaku setelah pertemuan ini akan didiskusikan dengan perwakilan dari Kemendagri Kamboja dan beberapa kota yang ikut untuk bisa bekerjasama dengan Kota Surabaya. "Nanti kita rumuskan dulu persisnya bidang apa yang perlu dikerjasamakan dengan Surabaya. Tapi tentunya kami akan diskusi dengan Surabaya dulu," pungkasnya.

Sementara 7 wali kota itu diantaranya Wakil Wali Kota Battambang Mr Hoeurn Doeur, Wakil Wali Kota Siem Reap Ms.Lim Phallika, Wali Kota Bavet Mr Seng Seila, Wali Kota Kampong Cham City Mr Chan Phally, Wali Kota Kep MsTit Sokha, Wakil Kepala Petugas Kota Sihanoukville Teang Vannarith, Wali Kota Soung Ms Chea Naron, Wakil Direktur DDC Kementerian Dalam Negeri Mr Ing Chhe, Wakil Direktur DDC Kementerian Dalam Negeri Mr Meas Chhivhun.

Serta Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Nasional Pembangunan Berkelanjutan Kamboja Mr H. E E Vuthy, Direktur Departemen Ekonomi Hijau Ms Taing Meng Eang, Direktur SMCD/MPWT Ms Chao Sopheak Phibal dan Staf Teknis Senior SMCD/MPWT Ms Lun Heng.

Rombongan ini disertai Kepala Kebijakan GGGI KambojaPheakdey Heng, Petugas Senior Admin GGGI Kamboja Putheary Kuy, Senior Officer GGGI Indonesia Kurnya Roesad, Senior Associate GGGI Indonesia Anna Urbinas, dan Asisten Senior GGGI Indonesia Yorkie Sutaryo. (ze/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.