Ajang lomba lari yang digelar Pemkot Surabaya berkerjasama dengan Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) untuk memperingati HUT ke-73 RI.
Lomba yang dibuka Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berjalan sangat meriah. Bahkan Risma dan sejumlah pejabat forkompimda juga ikut lari, meski wali kota perempuan pertama di Surabaya itu hanya lari menjelang finish sebagai simbolisasi.
Even berskala internasional ini melombakan kategori nasional, open dan master (Usi 40 tahun ke atas) dalam empat kategori dengan jarak full marathon 42 Km, half marathon 21 Km, 10 Km dan 5 Km.
Risma berharap lomba lari yang digelar kedua kalinya ini menjadi agenda tahunan untuk Pemkot Surabaya ke depan.
"Ini bisa menjadi agenda rutin tahunan. Karena ini bisa mendatangkan pariwisata untuk Kota Surabaya. Terbukti jumlah perserta semakin banyak di tahun ini," kata Risma kepada wartawan di Jalan Embong Malang, Minggu (12/8/2018).
Dia menyebut peserta tahun ini melebihi target yang ditentukan panitia. "Kita targetnya hanya 4.000, tapi melebihi target menjadi 4.300 peserta. Karena banyak sarana dan prasarana yang harus kita persiapkan," ungkap Risma.
Untuk even ini, jelas Risma, pihaknya mensterilkan semua jalan yang dilalui para pelari. Diharapkan para pelari dari luar daerah dan luar negeri bisa menikmati suasana kota Surabaya.
"Lomba lari marathon kali ini kita sengaja mensterilkan jalan yang dilalui oleh para pelari. Selain itu mereka bisa menikmati suasana Kota Surabaya," ujar Risma.
Sementara Ketua APPBI Sutandi juga mengatakan dalam lomba lari marathon 2018 kali ini animo pesertanya cukup tinggi, bahkan pihaknya harus menutup pendaftaran lebih awal.
"Kali ini pesertanya lebih banyak. Bahkan sampai waiting list. Kita juga tahun ini menyediakan total hadiah Rp 500 juta di even Surabaya Marathon 2018," kata Sutandi.
Sutandi berharap even lomba lari ini disuport Pemkot Surabaya. "Support dari pemkot dan polres sungguh luar biasa. Semoga ke depan even ini menjadi even tahunan di Kota Surabaya," tandasnya. (fat/fat)