Korban pecah kaca mobil, Asyari (48), mengatakan uang yang dibawa pelaku merupakan jatah membayar pembelian gabah ke petani langganannya.
"Uang itu baru saya ambil di bank itu bayar gabah," kata pria asal Desa Minggir Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan ini di Mapolresta Pasuruan, Jumat (10/8/2018).
Asyari mengatakan, usai turun salat Jumat, ia dan istrinya mengambil uang di BNI Pasuruan. Setelah mengambil uang, ia makan di rumah makan Sakinah Jalan Kartini. Ia merasa aman memarkir mobilnya di sebelah utara warung karena kondisi ramai dan ada tukang parkir.
Baca juga: Kaca Mobil Dipecah, Uang Rp 100 Juta Raib |
"Saya masuk, pesan makan. Belum selesai makan, ada teriak-teriak di luar. Saya keluar dan ada yang bilang mobil dipecah, saya lagsung mikir itu mobil saya. Ternyata benar mobil saya," terang Asyari.
Asyari kemudian mendatangi mobilnya yang terparkir di sebelah utara warung. Ia mendapati kaca depan sebelah kanan mobilnya sudah pecah.
"Uang saya taruh di dashboard. Ada di tas kecil, tas yang dari bank. Hilang," terangnya.
Asyari dan istrinya langsung melapor ke Polresta. Penyidik Unit Pidana Umum memeriksanya.
"Kerugian Rp 100 juta. Ini masih pendalaman. Masih melengkapi data," kata Kasat Reskrim Polresta Pasuruan AKP Arumsari Puspita Dewi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pelaku pecah kaca berjumlah dua orang mengendarai satu motor. "Ada yang lihat pelakunya pakai baju koko," ungkap salah seorang penjual bakso di sekitar lokasi kejadian. (iwd/iwd)











































