Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang Made Arya Wedhantara mengaku pokdarwis merupakan program prioritas Pemkab Malang di bawah kepemimpinan Bupati Rendra Kresna.
Jargon Heart of East Java yang dipromosikan, memacu beragam destinasi andalan. Targetnya, ada 378 pokdarwis yang menyebar di seluruh pedesaan.
"Harapannya Pokdarwis berdiri di 379 desa. Karena ini merupakan prioritas kerja dan instruksi Bapak Bupati (Rendra Kresna) dalam mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat di Kabupaten Malang," ungkap Made kepada detikcom, Jumat (10/8/2018).
Dia mengatakan, saat ini sudah berdiri sekitar 90 Pokdarwis. Dampak positif dari kunjungan wisata, tentunya bisa dirasakan masyarakat. Seperti harapannya, Pokdarwis bisa meningkatkan kesejahteraan di pedesaan.
"Banyaknya orang berkunjung tentunya membawa dampak bagi perekonomian di desa yang memiliki Pokdarwis, dan kesejahteraan akan meningkat," ujar Made.
Sebanyak 18 desa wisata, lanjut Made, saat ini tengah berbenah. Mulai dari menata sumber daya manusia (SDM), destinasi, kuliner, sampai handycraft.
Pemkab hadir seiring dengan berjalannya Pokdarwis, bukan hanya mengacu pada sektor pariwisata, tetapi potensi lain. Seperti perdagangan, perindustrian, pertanian, dan sektor lainnya.
Made menjelaskan, Pokdarwis bukan saja terpaku pada destinasi alam, melainkan potensi yang dimiliki setiap desa bisa untuk dikembangkan. Baik itu kuliner, handycraft, atau seni budaya, yang akan menjadi ikon pariwisata.
"Ketika pembentukan Pokdarwis, kita memberikan pengarahan bagaimana pengelolaan dan pengembangannya. Semua OPD (organisasi perangkat daerah) dilibatkan seperti Disperindag, dan pelaku yang sudah sukses mengembangkan desa wisata," beber Made.
Pengembangan pariwisata berbasis masyarakat yang sudah berjalan di Kabupaten Malang telah mendapatkan pengakuan tingkat nasional. Dua Pokdarwis masuk nominator terbaik, yakni Desa Pujon Kidul serta Sanankerto di Kecamatan Turen.
Saat ini, Pujiharjo yang memiliki destinasi alam cukup bagus, sudah banyak dikunjungi wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
"Khusus Pujiharjo, kami akan melatih anggota Pokdarwis mahir berbahasa Inggris, untuk bisa menjadi guide dengan banyaknya wisman berkunjung," beber Made. (fat/fat)