16 Kecamatan di Bondowoso Siaga Kekeringan

Bondowoso - Kekeringan di wilayah Kabupaten Bondowoso meluas. Dari 23 kecamatan yang ada, 16 di antaranya status siaga darurat kekeringan.

Krisis air bersih itu diperkirakan akan berlangsung hingga beberapa bulan ke depan. Hal itu menyusul turunnya surat edaran dari Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), bahwa musim kemarau masih terjadi hingga November mendatang.

"Saat ini memang ada beberapa desa yang telah mengajukan bantuan penyaluran air bersih," kata Winarto, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bondowoso, Rabu (8/8/2017).

Winarto menambahkan, di Bondowoso ada 16 kecamatan yang masuk peta rawan kekeringan dan krisis air bersih. Kesemuanya dalam kondisi darurat air bersih, terutama untuk kebutuhan rumah tangga.

"Surat ketetapan dari bupati tentang status siaga kekeringan sudah terbit sejak Juli kemarin. Tahap awal berlaku hingga November mendatang," terang Winarto.

Baca juga: Musim Kemarau, Debit Air Sungai di Trenggalek Turun 90 Persen

Selanjutnya akan menyesuaikan dengan perkembangan. Jika masih belum juga ada hujan, status siaga kekeringan itu bisa diperpanjang.

Pihak BPBD juga akan segera melakukan droping air bersih kepada desa-desa yang memang krisis. Tentu saja setelah terlebih dulu melakukan koordinasi dengan pihak terkait lainnya.

Informasi di lapangan, BPBD sudah menyiagakan armada untuk droping air bersih. Selain menyiapkan armada, BPBD juga telah membangun tempat-tempat penampungan air sementara. Penampungan itu juga akan berfungsi sebagai tadah untuk menampung air saat musim hujan.

Pada tahap awal beberapa daerah masuk dalam peta siaga darurat dan krisis kekeringan. Yakni Kecamatan Botolinggo dan Kecamatan Klabang. Dua kecamatan itu akan terus dipantau. (fat/fat)