"Menurut saya pakde sangat akomodatif dan sudah di follow up oleh Pak Plt Sekda. Karena tanggal 14 Agustus ini kan harus masuk semua progran anggaran untuk RAPBD 2019, apa yang sebetulnya bisa diintegrasikan," kata Khofifah saat dikonfirmasi detikcom di kediamannya, Jemur Wonosari Surabaya, Jumat (3/8/2018).
Tak hanya itu, Khofifah akan mengkarantina tim navigasi programnya dengan tim transisi Gubernur Soekarwo untuk mengintegrasi program-program mana yang harus dilanjutkan. Karantina ini dilakukan lantaran deadline pengumpulan program rencana anggaran RAPBD 2019 semakin dekat, yakni kurang 2 pekan lagi atau tanggal 14 Agustus.
"Nanti kita mencoba untuk menyisir kembali. Jadi sebelum tanggal 14 itu paling tidak masih ada dua pertemuan lagi. Saya minta dikarantina saja gitu. Jadi tidak hit and run, jadi sama-sama menyiapkan waktu secara khusus mengurai yang Nawa Bhakti Satya dan janji kampanye," lanjutnya.
Khofifah mengaku ada beberapa program pemerintah yang baik dan bisa dilanjutkan di pemerintahannya kelak. "Pada dasarnya banyak hal yang sifatnya keberlanjutan, misalnya jalin matra selama ini seperti apa," ungkapnya.
Namun Khofifah juga memiliki program yang harus dijalankan. Untuk ke depannya, program Jalin Matra rencananya dimasukkan kembali dengan penambahan program yang lebih efektif dalam pengentasan kemiskinan.
Dirinya ingin ada sistem zoom atau memotret lebih dekat untuk memunculkan masalah di setiap RT dan RW. Hal ini dilakukan agar masalah lebih memahami permasalahan di masyarakat.
"Supaya sekrup dengan hasil survei terakhirnya BPS, kita bisa memotret lebih di zoom gitu, Itu bahasa saya. Di RT RW tertentu supaya intervensi penanganan kemiskinan itu bisa lebih efektif," ungkapnya.
Ditanya berapa porsi Nawa Bhakti Satya yang bisa digabung dengan program Jalin Matra, Khofifah mengaku masih belum tahu.
"Saya tidak tahu apa Nawa Bhakti Satya bisa masuk semua. Saya kemarin sudah menanyakan 'kue' nya kemudian yang kita bisa integrasikan itu bagian yang mana," tambah ibu empat anak ini. (fat/fat)