.webp)
"Tadi kita hitung ada 13 sampai 15 orang yang ingin mengadopsi. Tapi untuk mengadopsi anak, ada prosedur yang harus dilakukan sesuai aturan pemerintah," kata Kapolsek Trucuk AKP Wiwin Rusli kepada detikcom, Kamis (2/8/2018).
Bayi cantik memiliki berat badan 2,9 kg, panjang 49 cm, ini untuk sementara dirawat pasutri Sugeng (42) dan Nurul. Rumah pasutri itu bersebelahan dengan puskesmas.
"Untuk bayinya, telah dicek kesehatannya. Sementara dirawat keluarga Pak Sugeng dan Bu Nurul, karena dekat dengan puskesmas," tambah kapolsek.
Kapolsek menuturkan meski pasutri Sugeng dan Nurul salah satu di antara belasan orang yang ingin adopsi, mereka wajib melakukan sesuai prosedur yang telah diatur pemerintah.
"Tentunya tetap melalui proses yang berlaku di dinas sosial provinsi Jatim untuk adopsi anak," ucap Kapolsek Trucuk.
Pasutri itu pun membenarkan ingin memiliki bayi cantik tersebut. Karena dirinya belum dikaruniai anak perempuan.
"Ya sebenarnya kalau boleh kita adopsi, pingin banget punya anak perempuan. Saya sudah memiliki 2 anak laki-laki," jelas Nurul.
Sementara polisi menyelidiki pembuang bayi dan orangtuanya. Pihaknya melakukan berbagai upaya. Salah satunya mendatangi pemerintah desa melakukan kroscek dan ke bidan-bidan sekitarnya.
Sesosok bayi mungil perempuan diperkirakan berusia 1 minggu ditemukan warga di sebuah warung. Bayi ditemukan warga Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Bojonegoro bernama Sumarno (32).
Saat itu Sumarno mendengar suara tangis bayi di meja warung yang masih tutup, pagi tadi pukul 05.25 WIB. Rupanya, tak hanya Sumarno, seorang satpam perusahaan yang berada di sebelah warung juga mendengarnya. Kondisi bayi menguning diduga kekurangan asupan makanan. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
