.webp)
Pantauan detikcom di lokasi, papan dengan warna dasar putih terlihat baru saja terpasang. Keberadaannya berada di Jalan Prof Moch Yamin Gang V, agak jauh dari pemukiman warga.
Papan itu bertuliskan program penerima hibah air minum perkotaan Kota Malang. Di bawahnya ditulis wilayah ini mendapat program hibah air minum perkotaan APBN tahun anggaran 2017 Kecamatan Klojen, Kelurahan Sukoharjo dengan mencantumkan jumlah penerima sebanyak 9 KK (kepala keluarga).
Beberapa warga terlihat mendekati papan tersebut. Mereka terus bertanya siapa penerima yang dimaksud dalam papan itu. Termasuk, petugas dari Kelurahan Sukoharjo yang bertemu detikcom di lokasi, Rabu (1/8/2018) pagi.
"Lha saya juga mau cek, karena warga banyak menanyakan kepada kami," ucap aparatur Kelurahan Sukoharjo datang mengendarai motor dinasnya itu.
Dia mengatakan, jika sampai hari ini, belum menerima pemberitahuan soal penerimaan dana hibah tersebut. Kelurahan Sukoharjo yang dicantumkan dalam papan, membawa pertanyaan.
"Kami tidak ada tembusan, makanya semua bertanya-tanya, apa maksudnya dan siapa penerimanya. Apalagi di bagian bawah dicantumkam nama empat lembaga negara (Bappenas, Departemen Pekerjaan Umum, Kementerian Keuangan, dan Pemkot Malang)," ungkap pria berkaca mata itu.
Ketua RW 07 Kelurahan Sukoharjo Ahmad Zakaria mengaku, jika awalnya menerima laporan warga soal keberadaan papan penerima hibah tersebut. Dirinya kemudian mengecek ke lokasi yang kemudian mengundang tanya siapa penerima yang dimaksud.
"Mulai terpasang hari Senin kemarin, siapa yang memasang tidak ada yang tahu. Kami juga sudah lakukan kroscek kepada dinas terkait, jawabannya juga sama, tidak tahu," ungkap Zakaria dikonfirmasi terpisah.
Dia tak memungkiri hadirnya papan tersebut mengundang keresahan bagi warga. Pihaknya bersama pengurus RT terus menelusuri sembilan KK yang dicantumkan sebagai pihak penerima.
"Di situ dikatakan ada 9 KK menerima, tahun anggaran 2017. Setahu kami, tidak ada warga di RW07 yang menerima bantuan hibah air minum yang dimaksud. Apakah wilayah RW lain, tetapi kenapa papan dipasang di wilayah kami," tegasnya.
Pihaknya mengancam akan membongkar papan, jika tak diketahui secara jelas pihak yang bertanggung jawab.
"Kalau sampai sore nanti, klarifikasi kepada dinas maupun PDAM tak mendapatkan respon. Kami akan bongkar papan itu, karena sudah membuat resah warga," tambahnya.
Tonton juga 'Dislitbang TNI AD Bisa Sulap Udara Jadi Air Minum':
 |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
