Padahal Pemkot sudah mendesain perpustakaan ini sedemikian rupa agar terkesan kekinian dan asyik untuk dijadikan alternatif tempat nongkrong. Bila dilihat, perpustakaan ini didesain minimalis dengan menggunakan kontainer bekas yang dicat warna-warni. Memberikan warna tersendiri di tengah alun-alun kota ini.
Petugas Pelayanan Perpustakaan RTH Indana Wardah mengakui, jumlah pengunjung memang tak seramai saat awal dibuka pada Maret 2017 lalu. Jika saat itu pengunjung bisa mencapai 100 orang/hari, kini jarang mencapai 50 orang/hari.
Bahkan di hari libur yang awalnya mencapai 200/hari, kini tak sampai 100 orang/hari. "Hari biasa saat ini pengunjung rata-rata 40 orang per hari," kata Indana kepada detikcom di lokasi, Senin (30/7/2018).
Jumlah kunjungan di Perpustakaan RTH, lanjut Indana, masih jauh dari target Pemprov Jatim yang mematok target kunjungan 100 orang/hari.
Selain itu, tingkat kunjungan juga tak mencapai target Pemkot Mojokerto. "Kalau target Pemkot Mojokerto kan rata-rata 50 orang per hari," ujarnya.
Untuk saat ini Perpustakaan RTH telah memiliki 3.000 koleksi buku terbitan tahun 2010 ke atas, mulai dari buku pelajaran sekolah, novel, buku bacaan anak-anak, ekonomi, teknik, komputer, agama, pertanian, kesehatan, tata boga, hingga buku keterampilan.
"Paling banyak diminati di sini buku anak-anak, buku memasak dan buku novel," ungkapnya.
Perpustakaan ini juga dilengkapi fasilitas penunjang berupa wi-fi gratis dan ruangan baca dengan pendingin (AC). Ini pun nampaknya belum mampu mendongkrak jumlah kunjungan. Padahal lokasinya juga di pusat Kota Mojokerto yang selalu ramai.
Foto: Enggran Eko Budianto |
Dari pengamatan detikcom, selain minat baca warga Kota Onde-onde yang cenderung rendah, sepinya pengunjung di Perpustakaan RTH dipicu beberapa faktor. Salah satunya sempitnya ruang baca.
Ruangan tempat koleksi buku sekaligus ruang baca luasanya hanya sekitar 5x2 meter. Tempat baca di bagian teras juga ukurannya hampir sama.
Jika digunakan untuk duduk lesehan hanya mampu menampung sekitar 30 pengunjung dewasa. Itu pun pastinya sudah berdesakan.
Sementara kursi baca di luar ruangan cenderung kurang nyaman karena masih minimnya peneduh membuat area baca ini terasa panas di siang hari.
"Perpustakaan kontainer ini kan desainnya kaku. Akan mudah membuat pengunjung bosan. Harapannya ke depan didesain dengan pernak-pernik yang cantik buat anak-anak," terang Indana.
Pengunjung Perpustakaan RTH, Siti Nur Jannah (24), menilai area baca di bagian teras perpustakaan ini juga kurang nyaman. Saat siang hari, bagian tersebut terasa panas lantaran terpapar matahari dari arah barat.
"Kalau bisa dibuat teduh, supaya nyaman. Karena membaca itu butuh kenyamanan," cetusnya.
Perpustakaan RTH di alun-alun Kota Mojokerto ini buka hingga pukul 20.00 WIB khusus di hari Senin-Jumat, sedangkan di hari Sabtu dan Minggu hanya buka hingga pukul 15.00 WIB.
Pengunjung juga tak dipungut biaya untuk menggali ilmu pengetahuan di perpustakaan ini. Hanya saja, koleksi buku tidak boleh dipinjam untuk dibawa pulang. (lll/lll)












































Foto: Enggran Eko Budianto