Didampingi jajarannya, Anil Kumar mendarat di Bandara Banyuwangi, dan langsung menuju ke Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Senin (30/7/2018).
Dubes Anil mengatakan, selama bertugas di Jakarta, dirinya banyak mendengar informasi keberhasilan Banyuwangi dalam beberapa tahun terakhir. Pihaknya pun tertarik melihat peluang kerja sama yang bisa dijajaki dengan Banyuwangi.
Baca juga: Aksi Fitri Carlina 'Goyang' BEC 2018 |
"Kami berniat kolaborasi dengan Banyuwangi. Kunjungan saya ini salah satu langkah untuk membahas kesempatan kerja sama yang lebih detail," ujar Anil Kumar kepada wartawan.
Smart Kampung menjadi perhatian Singapura. Apalagi, Banyuwangi dengan program itu telah masuk dalam ASEAN Smart City Network yang pelaksana forumnya digelar di Singapura, Mei 2018 lalu.
"Banyuwangi punya program Smart Kampung yang sangat menginspirasi karena implementasinya sangat lokal yaitu kawasan desa, sedangkan Singapura telah menjadi Smart Nation. Kami siap mendukung Banyuwangi. Kami juga mengundang Bupati Banyuwangi untuk presentasi potensi daerah di hadapan publik Singapura," ujar Anil.
Peluang lain yang berpotensi disinergikan adalah sektor pariwisata. Banyuwangi memiliki beragam jenis destinasi petualangan yang kini mulai digemari warga Singapura, seperti Kawah Ijen dengan api biru (blue flame) yang mendunia dan G-Land dengan ombak terbaik untuk selancar.
"Orang Singapura saat ini senang dengan wisata adventure. Di Banyuwangi juga banyak atraksi wisata yang menarik untuk wisatawan Singapura," jelas Anil.
Sementara Bupati Azwar Anas berterima kasih atas kunjungan Dubes Singapura Anil Kumar. "Singapura merupakan negara maju yang menjadi hub internasional. Kerja sama dengan Singapura menjadi peluang baik bagi Banyuwangi," kata Bupati Anas.
Baca juga: Soal Bencana Alam dan Nasib Wisatawan |
Di sektor wisata, Banyuwangi punya destinasi alam yang sangat cocok untuk warga Singapura yang terbiasa hidup di lingkungan serba modern.
"Kami juga membahas peluang kerjasama pengembangan kota pintar dan educational exchange untuk pengembangan wawasan pelajar. Mudah-mudahan semua bisa berjalan dengan baik," imbuh Anas.
Anas menambahkan, kolaborasi dengan banyak pihak menjadi kunci pembuka kemajuan daerah. Dia mencontohkan sejumlah kolaborasi yang telah didorong Banyuwangi, antara lain yang terbaru adalah pendampingan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Banyuwangi oleh 29 pelajar dan akademisi Korea Selatan yang dimulai pada Agustus 2018. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini