Begini Cara Khofifah Semangati Perempuan yang akan Nyaleg

Begini Cara Khofifah Semangati Perempuan yang akan Nyaleg

Hilda Meilisa Rinanda - detikNews
Senin, 30 Jul 2018 15:54 WIB
Puluhan perempuan datangi rumah Khofifah/Foto: Hilda Meilisa Rinanda
Surabaya - Gubernur Terpilih Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan puluhan perempuan, yang tergabung dalam Women And Youth Development Institute of Indonesia (WYDII).

Kunjungan organisasi pegiat pemberdayaan politik perempuan ini untuk menimba ilmu guna meningkatkan kapasitas para perempuan lintas partai, yang mencalonkan diri sebagai calon legislatif (Caleg) ini.

Dalam diskusi yang berlangsung hangat ini, Khofifah berpesan jika peluang dan kesempatan itu selalu ada meski setiap perempuan tak terlahir dari darah seorang bangsawan, kiai, atau orang besar. Untuk itu, dia ingin perempuan bekerja keras dalam meraih impiannya.

"Saya ingin memberi semangat pada teman-teman yang bukan anak kiai besar atau guru besar. Peluang itu ada untuk kita semua, kesempatan ada untuk kita semua," pesan Khofifah saat diskusi di kediamannya di Jalan Jemurwonosari Surabaya, Senin (30/7/2018).

Khofifah mengatakan jika dirinya bukan merupakan anak keluarga tersohor, kiai besar atau guru besar. Untuk itu menurut Khofifah, jaringan bukan suatu hal yang penting. Namun kerja keras merupakan yang utama. Karena suatu saat, jaringan bisa juga putus sedangkan kerja keras yang melekat ke masyarakat lebih membuahkan hasil.

"Bekerja keras itu melebihi jejaring, lebih melekat dan itu sifatnya lebih lama. Kalau mengandalkan jejaring jika sudah putus, ya akan putus. Kalau anak keluarga besar, keluarga terhormat dan tersohor itu lebih mudah ya (jaringannya). Lah kalau saya jaringan siapa," imbuhnya.

Sementara jika mengandalkan kesuksesan orang tua, Khofifah tidak bisa menjamin hal ini. Misalnya saat kondisi kesuksesan orang tua sudah tidak seperti dahulu, jaringan bisa saja putus. Khofifah menyarankan untuk tetap survive dalam menghadapi ini.

"Yang mengandalkan orang tua yang sukses, jika orang tua sudah tidak menjabat ya gimana. Bagaimana kita harus survive. Dari jejaring harus kita kembangkan, kalau jejaring dari orang, gampang putusnya. Tapi itu sesaat, sangat mungkin jaringan kita diputus orang," kata Mantan Menteri Sosial ini.

Tak hanya itu, dalam meraup suara yang penuh di pesta demokrasi, Khofifah menyoroti betapa pentingnya para caleg membuat analisis swot. SWOT yakni metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities). Namun dia menyarankan agar tidak membuat analisis swot sendiri, tetapi membentuk tim yang bisa melihat bagaimana kekurangan dan peluang.

"Menyiapkan tim untuk membuat swot analysis. Tim itu harus terbuka, kita harus tau swot analysis kalau kita sendiri yang bikin kadang tidak bisa melihat peluang kita apa," tambah Khofifah.

Saat kampanye, Khofifah juga menyarankan agar para caleg tak segan untuk bertemu dengan masyarakat. Dia mencontohkan saat kampanye dulu berkeliling sebanyak 9 hingga 11 kali untuk bertemu masyarakat dan membentuk jaringan.

"Meet the people sangat berarti, sekian banyak kandidat, jika lewat video saya tidak yakin. Saya orang yang suka data, tapi kalau ingin datanya valid ya disurvey, bisa dizoom melalui RT dan RW. Dulu saya 9-11 kali berkeliling ketemu masyarakat. Dari pagi hingga dini hari," ungkapnya.

Tak lupa, Khofifah juga menyampaikan pesan Gus Dur untuk tetap menjadi diri sendiri.

"Be yourself and do the best. Kalau kita sibuk menjadi orang lain, waktu kita akan habis untuk kita buat menonton mereka," tambah Khofifah.

Sementara Direktur WYDII Siti Nurjanah mengatakan kegiatan ini merupakan suatu rangkaian. Setelah sebelumnya ada pelatihan, kunjungan ke KPU dan Bawaslu hingga rencananya kunjungan ke media.

"Pelatihan ini pemanasan bagi caleg untuk benar-benar memantapkan diri menjadi caleg. Kita sudah ketemu KPU, Bawaslu, nanti juga akan kunjungan ke media untuk mengetahui apa saja yang akan dilakukan," tambahnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.