"Ini tamu Allah mestinya diistimewakan, masak kursi tunggu di pendopo saja kurang. Ini bisa mas lihat mereka banyak yang berteduh sambil makan di taman," kata H. Laji, salah satu pengurus KBIH Al-Mubarok kepada detikcom, Minggu (29/7/2018).
Menurut H. Laji, kondisi saat ini terlihat jauh berbeda dengan tahun 2017 lalu. Jika tahun sebelumnya, di pendopo terdapat tenda tambahan dan kursi untuk para jemaah. Sehingga tidak ada calon haji yang keleleran di sembarang tempat.
Keluhan serupa juga dilayangkan seorang jemaah haji. Ia memprotes dengan kondisi penyambutan jemaah yang dianggap kurang baik.
![]() |
"Ya mending duduk di taman ini, dingin. Soalnya di pendopo sudah penuh jemaah lain dan kursinya kurang," ujar Mbah Pandi, salah seorang calon jemaah haji asal Boureno.
Keluhan dari pengurus dan jemaah haji ini mendapat respon langsung dari Kasi Haji Kemenag Bojonegoro H. Masruchin. Dia menegaskan jika proses pemberangkatan kali ini tidak amburadul, karena memang tidak ada upacara pemberangkatan.
Seharusnya, ujar Masrichin, calon jemaah haji yang tiba di pendopo harus langsung naik bus yang akan membawanya ke Surabaya. Tetapi, karena menunggu keberangkatan yang lama, maka mereka banyak yang memilih turun dan beristirahat di dalam pendopo pemda.
"Tidak amburadul, karena memang tidak ada upacara proses pemberangkatan. Calon jemaah haji ini datang langsung menuju bus, tapi mungkin karena nunggu lama maka banyak yang turun dan beristirahat diluar karena panas di dalam bus," kata H. Masruchin.
Rombongan calon jemaah haji Bojonegoro tahun ini sebanyak 1.345 orang yang terbagi menjadi 4 kloter. Kloter 39 sebanyak 445, kloter 40 juga sebanyak 445 orang, kloter 41 juga 445 dan kloter 44 sebanyak 7 orang.
Tonton juga 'Tradisi Unik Mengantarkan Calon Haji dengan Kapal Hias':
(bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini