Ini Alasan Nelayan Pasuruan Nekat Masih Pakai Mini Trawl

Ini Alasan Nelayan Pasuruan Nekat Masih Pakai Mini Trawl

Muhajir Arifin - detikNews
Sabtu, 28 Jul 2018 16:04 WIB
Foto: Muhajir Arifin
Pasuruan - Sebanyak 1.000 nelayan di Kabupaten Pasuruan masih bandel menggunakan mini trawl untuk menangkap ikan di laut. Harga mini trawl yang murah menyebabkan nelayan tergoda memakai alat tangkap terlarang tersebut.

"Harga mini trawl relatif terjangkau jadi salah satu faktor masih banyak nelayan memakainya," kata Kepala Bidang Kenelayanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pasuruan Alamsyah Suprijadi kepada detikcom, Sabtu (28/7/2018).

Alamsyah mengatakan harga alat tangkap tersebut berkisar antara Rp 600 ribu sampai Rp 700 ribu. Tak jauh berbeda dengan jaring biasa.

Selain murah penggunaan mini trawl lebih efektif dan efisien. Jika menggunakan mini trawl, hanya membutuhkan satu nelayan dengan membawa satu kapal kecil untuk mencari ikan. "Waktu yang dibutuhkan hanya sekitar 1-2 jam," terang Alamsyah.

Sementara jika menggunakan jaring atau bubu, minimal harus melibatkan dua nelayan. Proses mencari ikan juga lebih lama.

"Kalau nelayan mencari ikan biasanya malam hari. Nah kalau memakai jaring, bisa selesai pagi hari. Tapi kalau pakai mini trawl cukup 2 jam paling lama. Itulah mengapa masih banyak yang menggunakan mini trawl sebagai alat," ungkapnya.

Larangan penggunaan mini trawl tertuang dalam Permen Nomor 2 Tahun 2015 tentang Larangan Penggunan Alat Penangkapan Ikan Pukat Hela dan Pukat Tarik. Namun, sampai saat ini, masih banyak nelayan enggan beralih menggunakan jaring atau bubu untuk mencari ikan.

Di Kabupaten Pasuruan dari 6000 nelayan kecil atau nelayan rakyat sebanyak 1000 nelayan masih menggunakan mini trawl. Para nelayan yang masih menggunakan mini trawl sebagian besar berasal dari Kecamatan Nguling dan Kecamatan Lekok. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.