"Sudah hampir enam bulan macet, katanya gara-gara proyek tol. Tetapi pengiriman air yang dijanjikan PDAM tak pernah datang," ungkap Mahmudah warga Setran ditemui detikcom di rumahnya, Kamis (26/7/2018).
Warga RT 2/RW 7 ini mengungkapkan, selama air PDAM macet, dirinya mengais air bersih milik perusahaan di desa mereka. Keluarganya sengaja menyewa pikap dan membeli belasan jerigen sebagai tempat menampung air selama dibawa menuju kediamannya.
"Anak saya sewa pikap, saya beli jerigen banyak untuk bisa ambil air di perusahaan sebelah timur kampung sini. Tiap hari selalu ambil, selama air PDAM macet," keluhnya diamini ibu-ibu lain.
Selama air PDAM macet, dia menolak untuk membayar tagihan. Terakhir tagihan layanan PDAM pada April lalu dibayar sebesar Rp 360 ribu. "Terakhir bulan empat bayar tagihan. Setelah itu ditagih kami menolak untuk membayar," beber wanita berjilbab ini.
Jika dihitung, tagihan warga tinggal di RT 02/RW 07 mencapai jutaan rupiah. Karena setiap bulannya, Mahmudah mengaku tagihan PDAM Kabupaten Malang untuk dirinya minimal Rp 300 ribu.
"Saya bayarnya mahal, entah kenapa. Sudah enam bulan, sejak air macet. Saya menolak untuk membayar tagihan," beber wanita berjilbab ini
Keluhan sama juga disampaikan Juariyah dan Ngatemi, ibu rumah tangga di Dusun Setran. Jika tangki sebagai pengganti air macet tak pernah dikirim oleh PDAM, padahal sesuai janjinya (PDAM), akan melakukan pengiriman setiap hari.
Baca juga: Wali Kota Semarang Marah Air PDAM Macet |
"Pernah datang sekali, itupun kita harus membayar, tiga tangki yang datang saat itu kita diminta membayar Rp 300 ribu," ungkap Juariyah terpisah.
Rupanya, warga kesulitan air ini pernah dialami saat puasa dan lebaran lalu. Warga tak satu pun memiliki stok air bersih. Bahkan, masjid yang berdiri di tengah pemukiman warga tidak terlayani air bersih.
Saat itu warga sempat ngeluruk kantor pelayanan PDAM wilayah Lawang, namun tidak mendapatkan tanggapan serius. "Waktu itu, salah satu tangki yang datang kami buat untuk masjid. Sisanya dibagi bersama warga lain," ucapnya.
Dia menjelaskan, jika mengalir pun, pasokan air tidak mampu dimanfaatkan secara maksimal. "Untuk kamar mandi tidak bisa, hanya didepan air bisa mengalir hari ini," tuturnya.
"Kami ambil air di sumur bor milik salah satu perusahaan berjarak kurang lebih 2 Km. Kadang patungan sewa piker, tapi sebelumnya beli jirigen dulu," ungkap Juariyah.
Mulai hari ini, hanya sebagian rumah menerima kembali pasokan air bersih dari PDAM, namun debitnya sangat kecil.
Ada sebanyak 30 lebih kepala keluarga tinggal di Dusun Setran, Desa Bedali, Lawang, Kabupaten Malang. Mayoritas warga menjadi pelanggan PDAM, agar bisa mendapatkan air bersih.
Sementara itu PDAM Kabupaten Malang, belum bisa dikonfirmasi soal macetnya pasokan air di Dusun Setran, Desa Bedali tersebut. Dirut PDAM Kabupaten Malang Syamsul Hadi saat dihubungi belum memberikan respon, begitu juga dengan jajaran di bawahnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini