"Terus terang saya bangga, bagaimana caranya kalahkan Bali, rasanya susah. Apa yang tidak dimiliki Bali, semua Bali punya," kata Wali Kota Tri Rismaharini di ruang kerjanya, Rabu (25/7/2018).
Namun setelah menerima penghargaan ini, Risma tidak akan berdiam diri. Ia berencana mengembangkan wisata khas Surabaya seperti wisata kampung dan taman. Sebab diakui Risma, Kota Surabaya tidak memiliki destinasi wisata pemandangan alam maupun pantai dengan hamparan pasir putih yang indah.
"Makanya saya buat destinasi yang terkait dengan pengembangan kota, wisata untuk pertemuan, mengembangkan keunikan terkait dengan Surabaya seperti wisata kampung, wisata taman," ungkap Risma.
Ia pun menyebut parameter penilaian yang membuat Kota Surabaya terpilih sebagai Kota Wisata Terbaik sebenarnya tidak lepas dari banyaknya acara yang digelar di Kota Pahlawan dan berdampak pada kenaikan tingkat hunian hotel serta kunjungan ke destinasi wisata unggulan.
"Kita punya kampung unggulan dan yang datang dan dibawa oleh biro perjalanan. Mereka datangi seperti kampung nastar, kampung daun kering, kampung enceng gondong, 20 orang itu ada tiap hari lalu mereka menginap. Jadi hidup perekonomian warga. Hotel hidup. Kalau sudah begitu kita bisa jadi kota jasa dan wisata," terang Risma.
Indikator lainnya adalah banyaknya pengajuan izin pendirian hotel bintang 4 ke bawah. Saking banyaknya, Risma mengaku sampai harus mengeluarkan moratorium untuk menghindari persaingan tidak sehat.
"Banyak hotel yang tumbuh, sepanjang Jemursari, Manyar, HR Muhammad jadi tidak kumpul di tengah kota dan sempat saya stop pembangunan hotel bintang 4 ke bawah karena takut persaingan mereka soal harga. Sekarang ini lagi kita coba evaluasi tingkat huniannya, kalau dibutuhkan saya buka lagi," paparnya.
Wali Kota perempuan pertama di Surabaya ini menambahkan, saat ini konsep pariwisata tidak hanya soal menikmati pemandangan alam serta hiburan. "Kalau sepakat itu (pariwisata bukan pemandangan indah, red) maka Surabaya ini sebetulnya sudah jadi tujuan wisata. Sekarang hampir semua perusahaan adakan kegiatan pertemuan disini, dokter, universitas, tidak ada hentinya. Kalau parameternya kunjungan data hotel, kita unggul. Ditambah kepadatan jalan bisa kita atasi karena jalan kita lebih lebar dibanding kota lain," lanjutnya.
Untuk mempertahankan penghargaan tersebut, Risma mengaku sudah siap menjadi ambassador atau duta kegiatan di Surabaya yang bertujuan menarik wisatawan datang. "Beberapa kegiatan sering minta ke saya untuk menarik peserta. Tapi wes gak popo. Intinya akan mengembangkan kampung unggulan dengan produk masing masing sebagai tujuan destinasi," tandasnya.
Tonton juga 'Keren Nih, Robot Mahasiswa ITS Siap Gocek Bola di Roboworld Cup':
(ze/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini