Geliat Kreativitas Warga Binaan di Balik Tembok Lapas Blitar

Geliat Kreativitas Warga Binaan di Balik Tembok Lapas Blitar

Erliana Riady - detikNews
Rabu, 25 Jul 2018 10:05 WIB
Celengan berbahan kertas bungkus nasi/Foto: Erliana Riady
Blitar - Menghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIB Blitar tidak membuat warga binaan rendah diri. Mereka tetap bisa mengasah kreativitas dan membuat beragam karya.

Seperti yang dilakukan warga binaan pria. Dengan ruangan berukuran 12x6 meter mereka mengasak kemampuan masing-masing.

Ada beragam peralatan tampak di dalam ruangan itu. Mulai dari pertukangan, eletronik, mesin jahit hingga kompor dan dandang berukuran besar. Rupanya, mereka membuat tempe, memperbaiki peralatan elektronik, menjahit dan bahkan membuat kue.

"Iya kami buat tempe sendiri. Ada 15 kg kedelai tiap hari disediakan. Tapi ya buat konsumsi sendiri. Kalau bikin banyak nanti, menjualnya kemana," kata Kalapas Klas IIB Blitar Rudi Sarjono kepada detikcom, Rabu (24/7/2018).

KUe-kue bikinan warga binaan Lapas Blitar/Kue-kue bikinan warga binaan Lapas Blitar/ Foto: Erliana Riady

Selama ini, untuk pembuatan tempe dilakukan warga binaan pria. Sedangkan pembuatan kue dilakukan 16 warga binaan wanita. Namun lokasi pembuatan kue, dilakukan di dalam areal lapas blok khusus wanita.

"Kue juga bikin. Dijual ke pembesuk lapas. Alhamdulillah ya laris manis. Soalnya dijual murah tapi enak. Tidak nyari untung," ungkap Rudi sambil tertawa.

Selain membuat makanan, kreativitas warga binaan lapas juga beragam. Seperti membuat handycraft. Salah satunya celengan durian. Celengan berbahan kertas bungkus nasi ini laris manis dijual ke pembesuk lapas.

Kreativitas warga binaan ini ternyata tidak lepas dari pihak lapas yang mendatangkan nara sumber atau memberikan pelatihan. Dan kali ini warga binaan mendapat pelatihan membuat kaos dan mencetak sablon.

Warga binaan sibuk menjahit/Warga binaan sibuk menjahit/ Foto: Erliana Riady

"Tujuan utamanya biar saat keluar dari sini mereka sudah punya ketrampilan. Tidak kembali lagi melakukan kejahatan," imbuhnya.

Namun karena pelatihan dengan pendanaan sangat terbatas, pihak lapas pun selektif memilih peserta.

"Kami seleksi ada 20 peserta. Seleksinya ya berdasarkan bakat minat mereka. Kalau memang serius mau belajar dan minat menambah ketrampilan kami kami pilih," ujarnya.

Sayangnya, warga binaan yang mau berkreativitas dalam jumlah terbatas. Karena pihak lapas masih bingung jalur penjualan produk-produk warga binaan.

Namun dirinya bersyukur, pihaknya mendapatkan tawaran dari Disperindag Kota Blitar untuk memajang hasil karya warga binaan di pasar murah dalam car free day. Ada satu stand disediakan untuk menjajakan hasil kreativitas para warga binaan.


Tonton juga video: 'Sidak Lapas Sukamiskin, Petugas Temukan Barang Terlarang!'

[Gambas:Video 20detik]

(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.