Sambil Suapi Soeharto, Menpora Janjikan Bonus dan Uang Saku

Sambil Suapi Soeharto, Menpora Janjikan Bonus dan Uang Saku

Deni Prastyo Utomo - detikNews
Selasa, 24 Jul 2018 14:54 WIB
Menpora menyuapi Soeharto (Foto: Deni Prastyo Utomo)
Surabaya - Saat berkunjung ke rumah Soeharto, Menpora Imam Nahrawi sempat menyuapi mantan atlet Paragames tersebut. Sambil menyuapi, Nahrawi mendengarkan cerita Soeharto saat memenangi kejuaraan dunia difabel yang diikutinya.

"Bapak mau buah semangka, ini warnanya merah dan kuning. Saya suapin ya," kata Nahrawi di rumah Soeharto di Jalan Putat Jaya Gang X, Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Selasa (24/7/2018).

Dengan telatennya Imam Nahrawi menyuapi Soeharto buah semangka. "Gimana pak, suka? saya jadi teringat bapak saya kalau lihat pak Soeharto," ujar Nahrawi.

Sembari makan, Nahrawi mendengarkan bagaimana pengalaman Soeharto saat mengikuti pertandingan Fespic Games di Jakarta dan di Australia. Fespic Games adalah ajang untuk penyandang disabilitas yang sekarang telah berganti nama menjadi Paragames.


"Rasanya gemeter dan meneteskan air mata ketika lagu indonesia raya diputar di negara orang. Dada seakan bergetar," kenang Soeharto.

Soeharto juga menceritakan semangat perjuangannya dalam merebut medali saat berlaga di Fespic Games di Australia.

"Semangat garuda di dadaku itu saya tanamkan sejak kecil. Dulu saya tidak menyangka bisa menang di sana karena katanya lawan-lawannya bdannya gede-gede," cerita Soeharto.

Kepada Nahrawi, Soeharto mengeluhkan tentang perhatian pemerintah terhadap mantan atlet disabilitas yang sangat kurang dan berbeda dengan negara lain.

"Itu atlet yang cacat sudah banyak yang almarhum. Tapi tidak ada apa-apanya, kurang diperhatikan. Beda kalau sama di luar yang sangat diperhatikan," ujar Soeharto.


Usai mendengar cerita Soeharto, Nahrawi mengatakan jika saat ini Kementerian Pemuda dan olahraga akan memberikan perhatian yang sama baik bagi atlet yang normal dan difabel.

"Sejak saya menjadi menteri, semua bonus atlet-atlet disabilitas dengan yang normal sama. Nanti untuk pak Harto sama, mulai uang saku perbulan dan bonusnya sama," terang Nahrawi.

Soeharto yang mendengarkan penjelasan Nahrawi tentu saja senang. Namun Soeharto juga tertegun, mengapa hal itu tidak dilakukan menteri-menteri sebelumnya.

"Dulu sambutan untuk atlet yang berprestasi saja juga tidak ada. Dan untuk saya, baru bapak yang datang," tandas Soeharto. (iwd/iwd)
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.