Hanum yang Lumpuh Akibat Squat Jump Takut Kembali Bersekolah

Hanum yang Lumpuh Akibat Squat Jump Takut Kembali Bersekolah

Enggran Eko Budianto - detikNews
Selasa, 24 Jul 2018 10:37 WIB
SMAN 1 Gondang Mojokerto tempat Hanum sekolah (Foto: Enggran Eko Budianto)
Mojokerto - Siswi kelas XI SMAN 1 Gondang, Mojokerto Mas Hanum Dwi Aprilia (16), yang sempat lumpuh akibat dihukum squat jump, kini mulai membaik. Namun, insiden itu menimbulkan persoalan psikologi bagi korban setelah menjadi sorotan berbagai pihak. Pelajar asal Sidoarjo ini menolak kembali ke sekolah.

Perwakilan Pondok Pesantren Al Ghoits, Gondang Khoirul Wafa mengatakan, Hanum menyatakan tak mau sekolah setelah kelumpuhan yang dia alami menjadi sorotan media massa. Siswi kelas XI IPS 2 di SMAN 1 Gondang itu malu dengan teman-temannya dan takut menjadi sasaran perundungan (bully).

"Waktu dijenguk gurunya malam hari di rumah sakit kan tak ada wartawan. Dia masih menolak untuk sekolah, takut di-bully," kata Khoirul saat dihubungi detikcom, Selasa (24/7/2018).

Untuk itu, lanjut Khoirul, pihak keluarga juga menyodorkan jaminan kenyamanan korban kembali ke sekolah sebagai salah satu syarat dalam perjanjian damai dengan pihak SMAN 1 Gondang. Rencananya para siswa kelas XII yang menjadi senior Hanum di ekskul UKII, didatangkan untuk meminta maaf.


"Kami juga berpesan ke guru-guru supaya dijaga kenyamanannya, jangan sampai di-bully, kasihan," ujarnya.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Kota dan Kabupaten Mojokerto Mariyono menjamin Hanum akan bebas dari perundungan jika kembali bersekolah. Pihaknya berjanji akan mengantar korban saat pertama kembali ke sekolah.

"Kami meminta pihak sekolah agar melindungi Hanum ketika kembali ke sekolah," tandasnya.

Hanum dihukum 90 kali squat jump oleh teman-teman dan para seniornya (siswa kelas XII) di ekskul Unit Kegiatan Kerohanian Islam (UKKI). Hukuman itu akibat korban terlambat datang saat latihan promosi ekskul UKKI ke siswa baru di SMAN 1 Gondang pada Jumat (13/7) pagi. Promosi Ekskul itu akan digelar selama masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).


Ironisnya, pihak sekolah berdalih tak mengetahui kegiatan tersebut. Baik Pembina UKKI, Wakasek Kesiswaan maupun Kepala SMAN 1 Gondang dinilai lalai karena tak mengawasi kegiatan anak didiknya di sekolah.

Pada Rabu (18/7), Hanum mengalami kelumpuhan akibat menjalani hukuman squat jump. Kedua kakinya tak bisa digerakkan. Hanum tak bisa duduk. Untuk tidur miring saja harus dibantu. Pelajar berhijab ini mengeluh sakit di bagian punggung dan kaki.

Siswi kelas XI IPS 2 SMAN 1 Gondang ini sempat dirawat di pengobatan saraf alternatif Sangkal Putung, Desa Pandanarum, Pacet, Mojokerto. Sejak Jumat (20/7) pagi, Hanum dirujuk ke RSUD Prof Dr Soekandar, Mojosari. Kini kondisi Hanum sudah mulai bisa berjalan.



Tonton juga 'Sering Di-bully, Bowo Alpenliebe Dapat Pesan dari Young Lex':

[Gambas:Video 20detik]

(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.